JAKARTA. Kemerosotan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Tekanan dari rendahnya harga minyak kedelai dan penguatan ringgit Malaysia sesaat mengesampingkan kenaikan permintaan CPO yang sedang terjadi di bulan Ramadan. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 14.05 WIB harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2017 di Malaysia Derivative Exchange menukik 1,07% ke level RM 2.489 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga sudah tergerus 4,89%. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penurunan harga minyak kedelai hingga menyentuh level terendahnya dalam 6 bulan terakhir jadi penyebab utama terseretnya harga CPO.
Menanti momentum koreksi CPO usai
JAKARTA. Kemerosotan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Tekanan dari rendahnya harga minyak kedelai dan penguatan ringgit Malaysia sesaat mengesampingkan kenaikan permintaan CPO yang sedang terjadi di bulan Ramadan. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 14.05 WIB harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2017 di Malaysia Derivative Exchange menukik 1,07% ke level RM 2.489 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga sudah tergerus 4,89%. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penurunan harga minyak kedelai hingga menyentuh level terendahnya dalam 6 bulan terakhir jadi penyebab utama terseretnya harga CPO.