KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi, penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) terus menurun. Gagal bayar MTN di tahun 2020-2021 pun menyeruak. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan MTN sebesar Rp 5,52 triliun di sepanjang 2021. Jumlah tersebut lebih rendah daripada penerbitan MTN di 2020 yang sebesar Rp 6,75 triliun dan penerbitan di 2019 yang sebesar Rp 15,8 triliun. Sementara, MTN gagal bayar di sepanjang tahun lalu juga santer terdengar. Seperti diantaranya, MTN dari PT Wadhe Putera Nusantara, PT Hotel Indonesia Natour, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), PT Crystal Cakrawala Indah, PT Rekapastika Asri dan PT Oligo Infrastruktur Indonesia.
Menanti Pasar MTN Pulih di 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi, penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) terus menurun. Gagal bayar MTN di tahun 2020-2021 pun menyeruak. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan MTN sebesar Rp 5,52 triliun di sepanjang 2021. Jumlah tersebut lebih rendah daripada penerbitan MTN di 2020 yang sebesar Rp 6,75 triliun dan penerbitan di 2019 yang sebesar Rp 15,8 triliun. Sementara, MTN gagal bayar di sepanjang tahun lalu juga santer terdengar. Seperti diantaranya, MTN dari PT Wadhe Putera Nusantara, PT Hotel Indonesia Natour, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), PT Crystal Cakrawala Indah, PT Rekapastika Asri dan PT Oligo Infrastruktur Indonesia.