Menanti pernyataan The Fed, rupiah diprediksi kembali menguat pada Kamis (17/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menanti keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed), pasar cenderung akan wait and see. Kondisi tersebut berpotensi membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat pada perdagangan besok (17/9).

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/9) kurs rupiah tercatat menguat 0,01% ke Rp 14.843 per dollar AS. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,17% ke level Rp 14.844 per dolar AS, setelah di hari sebelumnya berada di Rp 14.870 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan, The Fed bakal mengumumkan hasil rapat moneternya pada dini hari waktu Indonesia Barat (WIB) nanti. Sementara itu, pasar berekspektasi pernyataan The Fed masih akan dovish


"Kemungkinan masih akan pesimis dan bersikap untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9). 

Baca Juga: Rupiah ditutup naik tipis 0,01% ke Rp 14.843 per dolar AS pada Rabu (16/9)

Alhasil, Ariston memandang bahwa ekspektasi tersebut bakal mendorong pelemahan dollar AS, dan pastinya bakal berdampak positif bagi aset berisiko. Apalagi, stimulus AS diharapkan bisa ikut mendorong pemulihan ekonomi. 

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih memilih untuk bersikap wait and see, sembari menunggu hasil. Dengan begitu the greeback pun sempat menguat terhadap mata uang garuda. 

"Kalau memang The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar, maka rupiah bisa saja menguat terhadap dollar AS dengan potensi pergerakan Rp 14.750 per dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS," ungkapnya. 

Adapun dari sentimen domestik, hasil rapat Bank Indonesia (BI) turut jadi salah satu faktor yang bakal menggerakkan rupiah. Prediksinya, bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga acuannya bulan ini, sehingga tidak akan berpengaruh banyak pada arah mata uang Garuda.

Selanjutnya: Wall Street melambung di tengah harapan dukungan dari arah kebijakan The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari