Menanti Pidato Powell, Harga Emas Spot Meredup dan Paladium ke Level Terendah 5 Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (8/11), dengan pasar fokus pada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell. Sementara paladium memperpanjang penurunan ke level terendah lima tahun.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% pada US$1.961,70 per ons troi pada pukul 1227 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS tergelincir 0,2% menjadi US$1.96880.

Di sisi lain, harga perak turun 0,9% menjadi US$22,41.


Baca Juga: Harga Emas Spot Masih Turun Akibat Kenaikan Indeks Dolar AS

Permintaan safe-haven untuk emas mendingin karena "ada beberapa persepsi bahwa konflik di Timur Tengah mungkin akan terbatas hanya pada Israel dan Hamas," kata Edward Gardner, ekonom komoditas di Capital Economics dilansir dari Reuters.

"Reaksi harga emas akan sangat bergantung pada bagaimana pasar memandang komentar Powell."

Indeks dolar naik 0,2% menjelang pidato Powell, membuat logam yang dihargakan dalam dolar menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya,

Sejumlah pejabat The Fed pada hari Selasa (7/11) mempertahankan nada yang seimbang pada keputusan bank sentral berikutnya.

Tetapi mencatat bahwa mereka akan fokus pada lebih banyak data ekonomi dan dampak dari imbal hasil obligasi jangka panjang yang lebih tinggi.

Powell akan berbicara pada pukul 9:15 pagi waktu setempat dan pukul 2:00 siang waktu setempat pada hari Kamis (9/11).

"Kami memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan pasar tahun depan... Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih rendah di AS tahun depan akan mendorong permintaan emas," kata Gardener.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 17.000 ke Rp 1.094.000 Per Gram, Rabu (8/11)

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan, yang merupakan aset tanpa imbal hasil.

Di tempat lain, paladium mencapai level terendah sejak Oktober 2018 di US$1.007,73 pada awal sesi dan turun 3,2% pada US$1.022,36. Harga platinum turun 1,5% menjadi US$878,24.

Kedua logam ini digunakan dalam perangkat pengontrol emisi di mobil.

Para analis mengaitkan penurunan ini sebagian dengan substitusi dari paladium ke platinum yang lebih murah pada kendaraan bermesin pembakaran, dengan pergeseran yang lebih luas ke kendaraan listrik yang juga menjadi penyebabnya.

"Perubahan harga yang besar pada paladium bukanlah hal yang aneh mengingat ukuran pasarnya yang kecil dan likuiditasnya yang rendah," ujar analis UBS Giovanni Staunovo.

Staunovo juga menambahkan bahwa pemogokan yang terjadi baru-baru ini di industri otomotif AS juga dapat membebani permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto