KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai kecepatan pemerintah dalam berinvestasi di sektor pariwisata belum diimbangi oleh pelaku bisnis pariwisata dari dunia usaha swasta. "Triliunan rupiah sudah digelontorkan pemerintah untuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) dan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) lainnya, namun investasi ini kurang diikuti oleh swasta. Saya heran pemerintah sudah bergerak cepat, tapi swasta merespon lamban," ujar Arief Yahya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (26/9). Ia mengatakan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 DPP sebagai ‘Bali Baru’ yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuhan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Namun ia menyayangkan pergerakan investor swasta yang lama.
Menanti swasta masuk ke sektor pariwisata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai kecepatan pemerintah dalam berinvestasi di sektor pariwisata belum diimbangi oleh pelaku bisnis pariwisata dari dunia usaha swasta. "Triliunan rupiah sudah digelontorkan pemerintah untuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) dan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) lainnya, namun investasi ini kurang diikuti oleh swasta. Saya heran pemerintah sudah bergerak cepat, tapi swasta merespon lamban," ujar Arief Yahya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (26/9). Ia mengatakan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 DPP sebagai ‘Bali Baru’ yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuhan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Namun ia menyayangkan pergerakan investor swasta yang lama.