KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) yang dibuka menguat, justru berbalik turun saat tutup pasar hari ini. Rabu (13/11), IHSG melemah 0,18% atau 13,31 poin ke 7.308,67 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan, IHSG pada Kamis (14/11) esok akan bergerak
mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level
support 7.280 dan
resistance 7.400. Indikator MACD cenderung menunjukkan tren yang stagnan di zona negatif. "Pasar menantikan pidato ketua The Fed pasca rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan tumbuh 2,6% YoY atau di atas bulan sebelumnya. Ketidakpastian ini yang membuat pasar cenderung bergerak stagnan," kata Audi kepada Kontan, Rabu (13/11).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menerangkan secara teknikal, IHSG mengalami normal
pullback usai menguji MA200, disertai dengan pergerakan indikator MACD yang bergerak
sideways. Oleh karena itu, perhatikan level psikologis 7.300 pada perdagangan Kamis (14/11).
Baca Juga: IHSG Turun 0,18% ke 7.308 pada Rabu (13/11), MBMA, ARTO, PGEO Top Gainers LQ45 Dari sisi global, setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat pada (13/11), saat ini pasar tengah menantikan data inflasi produsen Amerika Serikat bulan Oktober. Diperkirakan nilai inflasi akan mengalami peningkatan ke level 2,20% YoY dari level sebelumnya di 1,80% YoY pada September. "Kenaikan ini menandakan adanya tekanan biaya yang lebih tinggi pada tahapan produksi, yang berpotensi memengaruhi kenaikan harga barang," ujar Alrich kepada Kontan.co.id, Rabu (13/11). Selain itu, di hari yang sama, Jerome Powell juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato. Ekspektasi dari pidato tersebut ialah Powell akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter, khususnya terkait pemangkasan suku bunga yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun ini, setelah melihat perkembangan data inflasi baik dari sisi konsumen maupun produsen. Fokus pasar juga akan tertuju pada rilis data GDP kuartal III 2024 yang kedua di kawasan Eropa, yang diperkirakan GDP akan mengalami peningkatan menjadi 0,90% YoY lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 0.60% YoY.
Baca Juga: Bursa Australia Turun 3 Hari Beruntun Rabu (13/11), Aksi Jual Jelang Data Inflasi AS Di sisi lain, data produksi industri justru menunjukkan tren yang berlawanan. Data produksi industri bulan September diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi -1.1% YoY, setelah mencatatkan level positif sebesar 0.10% YoY pada bulan Agustus. "Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan dalam sektor industri yang berpotensi memengaruhi pemulihan ekonomi di Eropa," terangnya.
Top picks saham dari Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Kamis, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), PT Astra International Tbk (
ASII), PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,09% ke 7.328 di Sesi I Rabu (13/11), MBMA, MDKA, ARTO Top Gainers LQ45 Sementara itu, Audi merekomendasikan untuk mencermati saham pada perdagangan Kamis (13/11), antara lain:
1. PT Timah Tbk (TINS) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 1.280
- Resistance: Rp 1.520
2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 1.020
- Resistance: Rp 1.180
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati