CILEGON. Hingga minggu ketiga September ini, proyek lapangan Banyu Urip di blok Cepu sudah mencapai 90%. Salah satu kemajuan proyek Banyu Urip selesainya produksi menara tambat di pabrik konstruksi milik Bakrie. Asal tahu saja, menara tambat merupakan bagian dari infrastruktur pengiriman minyak lepas pantai pada EPC 3. Kapal FSO Gagak Rimang yang sudah diresmikan akan ditambatkan pada struktur menara yang tertanam di laut. Dengan desain demikian rupa yang memungkinkan kapal dapat bergerak mengikuti arah angin, ombak, dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak dari pipa. Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan menyatakan penyelesaian menara tambat ini akan mendukung peningkatan produksi dari lapangan Banyu Urip yang akan tulang punggung pencapain target produksi minyak dalam tahun 2015 sebesar 845.000 barel per hari.
Menara tambat minyak di Banyu Urip diresmikan
CILEGON. Hingga minggu ketiga September ini, proyek lapangan Banyu Urip di blok Cepu sudah mencapai 90%. Salah satu kemajuan proyek Banyu Urip selesainya produksi menara tambat di pabrik konstruksi milik Bakrie. Asal tahu saja, menara tambat merupakan bagian dari infrastruktur pengiriman minyak lepas pantai pada EPC 3. Kapal FSO Gagak Rimang yang sudah diresmikan akan ditambatkan pada struktur menara yang tertanam di laut. Dengan desain demikian rupa yang memungkinkan kapal dapat bergerak mengikuti arah angin, ombak, dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak dari pipa. Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan menyatakan penyelesaian menara tambat ini akan mendukung peningkatan produksi dari lapangan Banyu Urip yang akan tulang punggung pencapain target produksi minyak dalam tahun 2015 sebesar 845.000 barel per hari.