Bus dengan model karavan mewah kembali booming. Beberapa pelaku bisnis di bidang ini bersiap menambah armada meskipun nilai investasinya tidak sedikit. Bukan hanya korporat, penyewa dari segmen personal pun semakin banyak. Bus karavan dengan interior mewah layaknya rumah tinggal memang bukan hal baru di Indonesia. Bus jenis ini mulai menarik perhatian sejak PO Nusantara meluncurkan Omah Mlaku pada tahun 2008 silam. Selain menawarkan kemewahan, bus jenis ini juga menyajikan suasana lebih privat dengan target pasar perusahaan atau partai politik. Seiring dengan kebutuhan yang makin besar untuk pelbagai keperluan, belakangan ini, penyedia bus model karavan ini semakin bertambah. Beberapa pemain baru mulai masuk, seperti perusahaan transportasi grup Blue Bird dan TRAC Astra Rent A Car. Mereka membidik para penyewa bus kelas premium yang ingin kenyamanan lebih di dalam bus. Lihat saja, meski baru menawarkan layanan penyewaan bus mewah sejak Maret, TRAC sampai kewalahan memenuhi pesanan dari banyak pihak. Maklum, unit usaha di bawah Grup Astra itu hanya punya satu unit bus jenis ini. Karena itu, TRAC berencana menambah jumlah armada. “Paling tidak kami akan menambah tiga hingga lima unit bus tahun depan,” tutur Erwin Margono, Operational Manager TRAC Luxury Bus. Investasi untuk membeli dan memodifikasi bus karavan mewah ini sekitar Rp 2 miliar per unit. Raksasa penyewaan transportasi, Blue Bird, juga mengembangkan divisi penyewaan bus di bawah bendera Big Bird yang khusus melayani permintaan bus mewah. Namanya New Bravo Premium Bus. “Meski belum resmi diluncurkan, tapi saat ini, kami sudah melayani permintaan konsumen,” ujar Teguh Wijayanto, Manajer Hubungan Masyarakat Blue Bird. New Bravo Premium Bus mematok tarif sewa Rp 4 juta per hari untuk dalam kota. Sedangkan untuk perjalanan luar kota, Big Bird hanya mematok tarif Rp 3,5 juta per malam. “Tapi, itu hanya untuk biaya bus. Pengeluaran tiket tol dan penyeberangan feri dibayar penyewa,” sambungnya.Di Bandung, Angsana Megah Transportasi (AMTrans) bahkan khusus menyediakan armada bus mewah. Saat ini, mereka memiliki 4 bus karavan mewah dan 11 minibus mewah. Jumlah itu masih belum cukup memenuhi permintaan. Tahun depan, AMTrans bakal menambah sedikitnya dua unit bus lagi. “Permintaan tinggi, jadi kami perlu menambah armada,” kata Dadi Setiadi, Operational Manager AMTrans. Konsumen bus mewah AMTrans bukan hanya berasal dari pelanggan di Pulau Jawa, tetapi juga dari Sumatra dan Bali. Bahkan, “Ada juga permintaan dari Makassar,” kata Dadi.Menurut Dadi, investasi untuk mengembangkan bisnis ini cukup besar. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah bus mewah bisa mencapai Rp 5 miliar, sedangkan untuk jenis minibus sekitar Rp 500 juta. “Kami memiliki tim desainer interior sendiri. Kami beli jenis bus kosongan di karoseri,” katanya. Pasar semakin luasPara pemain sepakat menilai bahwa pasar di segmen ini semakin terbuka dan besar. Erwin bilang, TRAC memutuskan menawarkan layanan bus mewah multifasilitas mulai tahun ini lantaran ada permintaan dari pelanggan. “Karena ada kebutuhan, kami mencoba memenuhinya,” katanya. Saat ini, tingkat utilisasi penyewaan bus mewah TRAC mencapai 40% hingga 60% per bulan. Dadi juga melihat, peminat bus mewah ini memang semakin banyak. Setiap bulan, empat unit bus AMTrans selalu dipesan. Para penyewa rata-rata menggunakan bus AMTrans minimal tiga hari. “Dengan kondisi ini, kami melihat potensi pasar ke depan bakal semakin besar,” tuturnya. Bahkan, saking banyaknya pemesan, mengutip daftar harga sewa yang tercantum dalam website www.amtransluxurious.com, pada kondisi high season, penyewa akan dikenai surcharge 25% dari tarif. AMTrans membanderol tarif sewa bus mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 7 juta per 18 jam. Saat ini, penyewa bus ini masih didominasi oleh perusahaan yang melakukan perjalanan dinas. “Kadang, ada juga yang dipakai untuk menjemput tamu-tamu perusahaan. Memang, sudah ada layanan mobil mewah, tapi kapasitas penumpangnya terbatas,” ujar Erwin. Selain korporasi, AMTrans juga sering mendapat penyewa dari kalangan profesional yang sedang melakukan perjalanan kerja. “Ada juga artis yang menyewa,” kata Dadi. Meski begitu, tidak sedikit juga penyewa personal (pribadi). Biasanya, mereka ini ingin menikmati perjalanan bersama keluarga dengan suasana yang berbeda.Untuk melakukan penetrasi pasar, para penyedia bus sewa mewah ini melakukan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan menawarkan potongan harga atau diskon. Erwin bilang, saat ini, TRAC menawarkan harga diskon untuk penyewaan di akhir pekan. Bila di hari biasa tarif sewa Rp 9,5 juta per 12 jam, pada setiap akhir pekan, harganya turun menjadi hanya Rp 7 juta per 12 jam. Erwin bilang, promosi diskon ini lebih ditujukan untuk menggaet konsumen ritel. “Selama ini, yang menyewa kebanyakan perusahaan-perusahaan. Nah, dengan promosi ini, kami ingin menggaet penyewa personal yang ingin memanfaatkan untuk acara-acara atau perjalanan bersama keluarga,” katanya. Meski berusaha merangkul konsumen ritel, target utama bisnis ini tetap korporat. Konsumen ritel itu hanyalah untuk pancingan. ”Nah, dari penyewa perorangan itu, kami berharap selanjutnya mereka akan merekomendasikan perusahaan untuk menyewa,” ujar Erwin. Dengan cara ini, harapannya semakin banyak yang tahu bahwa TRAC memiliki layanan penyewaan bus mewah. Beda lagi dengan AMTrans yang tak spesifik membidik target pasar. Mereka lebih menekankan layanan kemewahan. “Tujuannya, untuk membangun citra ke konsumen bahwa kalau ingin menikmati kendaraan yang benar-benar mewah, hubungi kami,” jelas Dadi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menarik laba dari kemewahan dalam bus berjalan
Bus dengan model karavan mewah kembali booming. Beberapa pelaku bisnis di bidang ini bersiap menambah armada meskipun nilai investasinya tidak sedikit. Bukan hanya korporat, penyewa dari segmen personal pun semakin banyak. Bus karavan dengan interior mewah layaknya rumah tinggal memang bukan hal baru di Indonesia. Bus jenis ini mulai menarik perhatian sejak PO Nusantara meluncurkan Omah Mlaku pada tahun 2008 silam. Selain menawarkan kemewahan, bus jenis ini juga menyajikan suasana lebih privat dengan target pasar perusahaan atau partai politik. Seiring dengan kebutuhan yang makin besar untuk pelbagai keperluan, belakangan ini, penyedia bus model karavan ini semakin bertambah. Beberapa pemain baru mulai masuk, seperti perusahaan transportasi grup Blue Bird dan TRAC Astra Rent A Car. Mereka membidik para penyewa bus kelas premium yang ingin kenyamanan lebih di dalam bus. Lihat saja, meski baru menawarkan layanan penyewaan bus mewah sejak Maret, TRAC sampai kewalahan memenuhi pesanan dari banyak pihak. Maklum, unit usaha di bawah Grup Astra itu hanya punya satu unit bus jenis ini. Karena itu, TRAC berencana menambah jumlah armada. “Paling tidak kami akan menambah tiga hingga lima unit bus tahun depan,” tutur Erwin Margono, Operational Manager TRAC Luxury Bus. Investasi untuk membeli dan memodifikasi bus karavan mewah ini sekitar Rp 2 miliar per unit. Raksasa penyewaan transportasi, Blue Bird, juga mengembangkan divisi penyewaan bus di bawah bendera Big Bird yang khusus melayani permintaan bus mewah. Namanya New Bravo Premium Bus. “Meski belum resmi diluncurkan, tapi saat ini, kami sudah melayani permintaan konsumen,” ujar Teguh Wijayanto, Manajer Hubungan Masyarakat Blue Bird. New Bravo Premium Bus mematok tarif sewa Rp 4 juta per hari untuk dalam kota. Sedangkan untuk perjalanan luar kota, Big Bird hanya mematok tarif Rp 3,5 juta per malam. “Tapi, itu hanya untuk biaya bus. Pengeluaran tiket tol dan penyeberangan feri dibayar penyewa,” sambungnya.Di Bandung, Angsana Megah Transportasi (AMTrans) bahkan khusus menyediakan armada bus mewah. Saat ini, mereka memiliki 4 bus karavan mewah dan 11 minibus mewah. Jumlah itu masih belum cukup memenuhi permintaan. Tahun depan, AMTrans bakal menambah sedikitnya dua unit bus lagi. “Permintaan tinggi, jadi kami perlu menambah armada,” kata Dadi Setiadi, Operational Manager AMTrans. Konsumen bus mewah AMTrans bukan hanya berasal dari pelanggan di Pulau Jawa, tetapi juga dari Sumatra dan Bali. Bahkan, “Ada juga permintaan dari Makassar,” kata Dadi.Menurut Dadi, investasi untuk mengembangkan bisnis ini cukup besar. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah bus mewah bisa mencapai Rp 5 miliar, sedangkan untuk jenis minibus sekitar Rp 500 juta. “Kami memiliki tim desainer interior sendiri. Kami beli jenis bus kosongan di karoseri,” katanya. Pasar semakin luasPara pemain sepakat menilai bahwa pasar di segmen ini semakin terbuka dan besar. Erwin bilang, TRAC memutuskan menawarkan layanan bus mewah multifasilitas mulai tahun ini lantaran ada permintaan dari pelanggan. “Karena ada kebutuhan, kami mencoba memenuhinya,” katanya. Saat ini, tingkat utilisasi penyewaan bus mewah TRAC mencapai 40% hingga 60% per bulan. Dadi juga melihat, peminat bus mewah ini memang semakin banyak. Setiap bulan, empat unit bus AMTrans selalu dipesan. Para penyewa rata-rata menggunakan bus AMTrans minimal tiga hari. “Dengan kondisi ini, kami melihat potensi pasar ke depan bakal semakin besar,” tuturnya. Bahkan, saking banyaknya pemesan, mengutip daftar harga sewa yang tercantum dalam website www.amtransluxurious.com, pada kondisi high season, penyewa akan dikenai surcharge 25% dari tarif. AMTrans membanderol tarif sewa bus mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 7 juta per 18 jam. Saat ini, penyewa bus ini masih didominasi oleh perusahaan yang melakukan perjalanan dinas. “Kadang, ada juga yang dipakai untuk menjemput tamu-tamu perusahaan. Memang, sudah ada layanan mobil mewah, tapi kapasitas penumpangnya terbatas,” ujar Erwin. Selain korporasi, AMTrans juga sering mendapat penyewa dari kalangan profesional yang sedang melakukan perjalanan kerja. “Ada juga artis yang menyewa,” kata Dadi. Meski begitu, tidak sedikit juga penyewa personal (pribadi). Biasanya, mereka ini ingin menikmati perjalanan bersama keluarga dengan suasana yang berbeda.Untuk melakukan penetrasi pasar, para penyedia bus sewa mewah ini melakukan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan menawarkan potongan harga atau diskon. Erwin bilang, saat ini, TRAC menawarkan harga diskon untuk penyewaan di akhir pekan. Bila di hari biasa tarif sewa Rp 9,5 juta per 12 jam, pada setiap akhir pekan, harganya turun menjadi hanya Rp 7 juta per 12 jam. Erwin bilang, promosi diskon ini lebih ditujukan untuk menggaet konsumen ritel. “Selama ini, yang menyewa kebanyakan perusahaan-perusahaan. Nah, dengan promosi ini, kami ingin menggaet penyewa personal yang ingin memanfaatkan untuk acara-acara atau perjalanan bersama keluarga,” katanya. Meski berusaha merangkul konsumen ritel, target utama bisnis ini tetap korporat. Konsumen ritel itu hanyalah untuk pancingan. ”Nah, dari penyewa perorangan itu, kami berharap selanjutnya mereka akan merekomendasikan perusahaan untuk menyewa,” ujar Erwin. Dengan cara ini, harapannya semakin banyak yang tahu bahwa TRAC memiliki layanan penyewaan bus mewah. Beda lagi dengan AMTrans yang tak spesifik membidik target pasar. Mereka lebih menekankan layanan kemewahan. “Tujuannya, untuk membangun citra ke konsumen bahwa kalau ingin menikmati kendaraan yang benar-benar mewah, hubungi kami,” jelas Dadi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News