KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi digital benar-benar memberikan kemudahan bagi para pebisnis untuk menjalankan usahanya, baik mencari bahan baku maupun memasarkan produk mereka. Inilah yang dilakukan Hadid Fathul Alam. Hadid awalnya ingin membantu sang ayah yang berprofesi sebagai petani rumput gajah, agar bisa memasarkan rumput gajah secara digital. Ia pun membuat usaha rintisan, sampai ikut program gerakan 1.000
start up digital. Ia ingin bisa mengembangkan layanan digital yang ia rintis, agar bisa terhubung antara penjual rumput gajah dengan konsumen. Kesempatan itu juga sekaligus ia gunakan untuk mencari tim teknologi dan digital.
Akhirnya pada 2017 ia membuat aplikasi Okegarden. Aplikasi ini menghubungkan antara petani tanaman hias, termasuk juga rumput gajah dengan para pengguna, tidak cuma konsumen tapi juga pembuat jasa taman. Menurut Hadid, para pengguna cukup bisa melakukan pemesanan langsung yang ada di situs
www.okegarden.com. Hasil dari aplikasi ini cukup positif. Hingga kini Okegarden sudah menggandeng 12
freelancer di bidang desain lanskap, 14 mandor yang mengawasi sekitar 102 tukang pembuat jasa taman, serta 10 petani tanaman hias. Hadid menentukan sistem bisnis dengan cara mengutip fee sebesar 20% dari nilai proyek pengerjaan tanaman hias yang didapat. Sedangkan sisanya menjadi bagian dari pembuat jasa taman, termasuk juga untuk biaya tukang serta bahan baku pembuatan taman. Supaya aplikasi ini mendapat respon positif dari pengguna, Okegarden menyediakan beberapa fitur bisa menarik perhatian. Seperti ada fitur mendesain taman sesuai keinginan dari konsumen, atau juga bisa mendapatkan desain taman yang ada pada contoh yang tersedia di aplikasi tersebut. Yang lebih enak lagi, dari fitur contoh taman yang ada, selain menampilkan desain taman juga disertai perincian biaya yang dibutuhkan.
Ia mengambil contoh desain taman dengan ukuran 2,75 m x 3,25 m. Dengan fasilitas berupa beberapa tanaman hias termasuk juga ragam kerikil dan lainnya, harga yang dipatok sebesar Rp 11,8 juta. "Sebenarnya harga bervariasi karena untuk layanan membuat taman menyesuaikan dengan jenis tanaman atau material lain," kata Hadid kepada KONTAN, Jumat (28/6). Sejauh ini Okegarden baru bisa melayani wilayah di sekitar Jabodetabek. Tapi Hadid berencana memperluas layanan hingga di luar area Jabodetabek. Harapannya adalah ada investor yang tertarik dengan start up ini. Maklum, pendanaan aplikasi ini masih berasal dari dana internal. Kalau ada investor masuk maka pada 2020 nanti ia mengharapkan bisa mendapatkan sebanyak 100 orderan pengerjaan taman dan lainnya saban bulannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon