Memelihara ikan hias di dalam akuarium mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana jika memelihara tanaman di dalam akuarium ? Inilah yang disebut dengan
aquascape, yang belakangan sedang menjadi tren di kalangan pecinta tanaman air.
Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, seperti karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium. Alhasil, kegiatan ini memberi efek bak berkebun di bawah air. Aktivitas ini membutuhkan kreativitas, keuletan, dan kesabaran. Tak heran, hasil karya
aquascape bisa dihargai begitu mahal.
Salah satu perajin
aquascape adalah Pratama Adi Saputra. Pemilik Aquascape Corner di Yogyakarta ini telah menekuni bisnis
aquascape sejak 2009 lalu. Menurutnya, prospek bisnis aquascape masih sangat menjanjikan. Tren
aquascape dari tahun ke tahun terus meningkat. "Dulu hanya individu pehobi, kini
aquascape juga dilirik oleh perusahaan terutama hotel dan perkantoran," ujar Adi. Adi bergelut dengan beragam variasi tanaman air dan akuarium mulai tahun 2004. Tapi baru 2008, ia menjajakan jasa
aquascape. "Pertama kali saya lewat online," kata dia. Setahun kemudian, Adi membuka toko khusus
aquascape. Selain jasa
aquascape, ia juga menjual beragam peralatan serta tanaman yang diperlukan dalam pembuatan
aquascape. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha ini adalah, kemampuan menata, agar tercipta keserasian antara wadah akuarium dengan bahan komponen yang digunakan. Jadi, "Yang dicermati dalam
aquascape bukan kesuburan tanaman, melainkan kenikmatan dipandang mata," imbuhnya. Namun, bukan berarti aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga tidak diperhatikan, lo. Hal itu penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bawah air tersebut. Kreativitas semakin diperlukan bila pembuatan aquascape memakai akuarium ukuran kecil. Soalnya, makin kecil akuarium , makin sulit menata dan memosisikan aneka tanaman air dan bebatuan di dalam air. Hanya, soal harga tidak demikian. Adi bilang, justru kian besar akuarium, harganya kian mahal. Pasalnya, bahan-bahan yang dipakai makin banyak. Karena itu, Adi mematok tarif jasa
aquscape sesuai dengan ukuran akuarium . Tarif kreasi akuarium ukuran 60 centimeter (cm) dia patok Rp 3 juta - Rp 7 juta. Adapun
aquascape ukuran 150 cm Rp 15 juta. "Masa pengerjaan ukuran 150 cm bisa tiga bulan," ungkapnya. Dalam sebulan, ia bisa meraih omzet lebih dari Rp 15 juta dengan margin sekitar 25%. Edy Gunawan juga mengadu peruntungan sebagai penyedia jasa aquascape di Sawangan, Depok. Di bawah bendera usaha Angel Fish, ia memasarkan jasanya secara
online lewat situs www.angelfishlove.blogspot.com. "Tapi, saya juga punya bengkel kerja di rumah," ujarnya.
Selain menawarkan jasa, ia juga menjual beberapa jenis tanaman air dan peralatan aquascape. Beberapa tanaman air yang dia pasarkan antara lain pakis air, keladi, dan aneka jenis crinum atau tanaman berumbi yang biasa ditemukan di rawa-rawa. Harganya mulai Rp 1.250 - Rp 300.000 per pot. "Pelanggan saya mulai Aceh, Medan, Kendari, hingga Makassar," katanya. Sementara, untuk peralatan aquascape, Edy menyediakan mulai dari pasir, pupuk dasar tanaman, tabung karbon dioksida, dan filter akuarium. Peralatan itu dijual mulai dari Rp 90.000 - Rp 900.000. Khusus untuk jasa aquascape, Edy hanya fokus menangani kawasan Jabodetabek. Dari usaha ini, ia mengantongi omzet antara Rp 15 juta - Rp 20 juta per bulan, dengan laba bersih sekitar 50%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Adi