KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis sekuritas dinilai tak begitu menjanjikan di tahun ini. Beberapa pemain tampaknya begitu berhati-hati menjalani bisnis ini dengan beberapa faktor yang ada. Misalnya, PT KGI Sekuritas Indonesia yang menargetkan transaksi di tahun ini akan sama dengan apa yang terjadi di tahun lalu. Dimana, rata-rata transaksi harian di sekitar Rp 200 miliar. “Transaksi targetnya sama dari tahun lalu, gak berani naik,” ujar CEO KGI Sekuritas Antony Kristanto.
Jika melihat data di BEI per November 2022, nilai transaksi KGI Sekuritas tercatat Rp 60,8 triliun. Angka tersebut naik sekitar 10,7% secara tahunan.
Baca Juga: BFI Finance (BFIN) Bakal Terbitkan Obligasi Senilai Rp 1,1 Triliun Antony melihat beberapa tantangan yang mempengaruhi bisnis sekuritas tahun ini karena pelemahan ekonomi dunia akan berdampak pada bisnis perusahaan non energi yang tergantung dengan ekspor. Ditambah, tingkat suku bunga global yang masih meningkat. Tak hanya itu, Antony menyoroti terkait demutualisasi bursa yang diatur dalam UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Menurutnya, saham mayoritas bursa bisa beralih ke pihak yang tidak memprioritaskan pertumbuhan pasar modal. “Misal, lebih ke keuntungan yang akhirnya meningkatkan biaya transaksi di kemudian hari,” ujar Antony. Di sisi lain, ia juga memproyeksikan potensi investor ritel masih akan menjanjikan untuk mendukung transaksi bursa setahun ini. “Ritel sudah kontribusi sekitar 55%,” imbuhnya. Saat ini, Antony menyebutkan sudah ada 5 perusahaan yang masuk dalam
pipeline IPO melalui KGI Sekuritas Indonesia dan 7 perusahaan sedang dalam proses masuk
pipeline. Sementara itu, Direktur PT Mandiri Sekuritas Harold Tjiptadjaja mengungkapkan bahwa pihaknya masih optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan 2022. Jika mengacu pada data BEI, Mandiri Sekuritas mencatat kinerja transaksi turun 10,09% secara tahunan per November 2022. Nilainya mencapai Rp 369,6 triliun.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Bidik Pertumbuhan Kinerja 10% di 2023 “Target tahun ke tahun dari Bank Mandiri kan juga selalu meningkat,” ujar Harold.
Namun, ia melihat tantangan di tahun ini akan banyak dipengaruhi juga dengan adanya tahun politik. Hal tersebut tercermin dari beberapa perusahaan yang masuk
pipeline IPO Mandiri Sekuritas mengagendakan di semester pertama 2022. Ia justru melihat aset pendapatan tetap akan tidak banyak terpengaruh oleh adanya tahun politik. “Harusnya lebih kondusif,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi