KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan terhadap kerajinan keramik dari tanah liat (clay) hingga kini masih terus tumbuh. Produk keramik ini sangat beragam, bisa berupa peralatan makan hingga vas bunga juga aksesori untuk sejumlah acara seperti perkawinan, ulang tahun, atau sekadar menjadi barang pajangan. Atas pertimbangan inilah Linda Wongso mulai menggeluti usaha pembuatan keramik sejak 2014 dengan nama Semaya Clay. Yang menarik, setelah memiliki usaha ini, ia tidak perlu menggantungkan diri ke pekerja lain. Maklum, sebelum menggeluti usaha ini, Linda pernah berkecimpung di bisnis batik tulis, tapi terhenti gara-gara keterbatasan tenaga kerja, "Pengalaman saya saat membatik bisa saya tuangkan di keramik yang saya buat," katanya kepada KONTAN.
Mencangkul untung dari liatnya tanah lempung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan terhadap kerajinan keramik dari tanah liat (clay) hingga kini masih terus tumbuh. Produk keramik ini sangat beragam, bisa berupa peralatan makan hingga vas bunga juga aksesori untuk sejumlah acara seperti perkawinan, ulang tahun, atau sekadar menjadi barang pajangan. Atas pertimbangan inilah Linda Wongso mulai menggeluti usaha pembuatan keramik sejak 2014 dengan nama Semaya Clay. Yang menarik, setelah memiliki usaha ini, ia tidak perlu menggantungkan diri ke pekerja lain. Maklum, sebelum menggeluti usaha ini, Linda pernah berkecimpung di bisnis batik tulis, tapi terhenti gara-gara keterbatasan tenaga kerja, "Pengalaman saya saat membatik bisa saya tuangkan di keramik yang saya buat," katanya kepada KONTAN.