Mencari Hilal Pembagian Dividen Interim di Pertengahan 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal dividen interim di pertengahan tahun ini masih samar-samar. Pasalnya, emiten yang baru mengumumkan pembagian dividen masih dapat dihitung dengan jari.

Ada beberapa emiten yang rajin membagikan dividen dua kali dalam setahun, di antaranya PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

Di antara nama-nama tersebut, baru AKR Corporindo yang membagikan dividen interim. Bahkan emiten distributor bahan bakar minyak itu menjadi pionir dalam aksi korporasi ini. 


Adapun AKRA menebar dividen interim senilai Rp 986,8 miliar atau sebesar Rp 50 per saham. Nilai itu setara dengan 95,03% dari laba bersih AKRA di semester I-2023 sebesar Rp 1,03 triliun. 

Baca Juga: Cegah Bank Terlalu Royal, OJK Akan Atur Pembagian Dividen Bank

Menariknya rencana pembagian dividen interim ini masih didominasi oleh emiten lapis kedua. Padahal para emiten yang menghuni indeks LQ45 dan High Dividend 20 mayoritas sudah merilis laporan keuangan. 

Ada PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang masing-masing akan membagikan dividen interim sebesar Rp 143,96 miliar dan Rp 65,5 miliar.

Teranyar, PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) dan PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) mengumumkan bakal memberikan pemanis. EAST akan menebar dividen interim senilai Rp 7,42 miliar dan RSGK senilai Rp 13,94 miliar. 

Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Setoran Dividen BUMN ke Negara Bisa Capai Target

Tira Ardianti, Head of Corporate Investor Relations Astra International menyampaikan ASII secara konsisten mendistribusikan dividen saham tunai, tapi tidak menerapkan pembayaran dividen tertentu. 

"Kami tidak menerapkan kebijakan pembayaran dividen tersebut. Dividen yang dibagikan mempertimbangkan kondisi keuangan, profitabilitas dan kebutuhan kas," kata Tira saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/8). 

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis juga enggan berkomentar banyak saat ditanya potensi pembagian dividen interim tahun ini.  

"Informasi mengenai dividen interim akan kami sampaikan melalui mekanisme pengumuman di Bursa. Bisa dipantau melalui laman Bursa Efek Indonesia," jelas dia. 

Baca Juga: Laba AKR Corporindo (AKRA) Naik Saat Pendapatan Turun, Cermati Rekomendasi Analis

Namun sinyal kuat datang dari pemain menara telekomunikasi dalam negeri, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Grup Djarum ini memberi bocoran soal aksi korporasi itu. 

"Biasanya ada pembagian dividen interim. Biasanya akan di transfer sebelum natal," kata Adam Gifari, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara, Rabu (8/9).  

Sejak 2018 hingga 2022, TOWR tak pernah absen membagikan dividen interim. Dalam periode itu, TOWR membagikan dividen interim dengan nilai yang sama, yakni Rp 6.

Baca Juga: Jadwal Pembayaran Dividen Interim SMSM, Harga Sahamnya Melonjak Tinggi Tahun 2023 Ini

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mencermati kebanyakan emiten yang berhasil mencetak laba seharusnya bisa membagikan dividen interim yang lebih besar. 

Sebaliknya, bagi perusahaan yang mengalami penurunan laba, potensi pembagiannya lebih kecil. Seperti, ASII dan UNVR yang laba bersihnya terkoreksi di semester I-2023. 

Jika biasanya emiten di sektor batubara royal membagikan dividen, untuk tahun ini, investor perlu maklum. Soalnya, kinerja beberapa emiten tambang batubara mengalami tekanan. 

"Sektor yang berpotensi memberikan dividen interim besar di tahun ini ada perbankan atau keuangan dan konsumer primer maupun non primer karena punya fundamental bagus," kata Arjun. 

Jika dipersempit dari penghuni Indeks High Dividend 20, Arjun menyebut BMRI, BBCA, BBNI berpotensi membagikan dividen besar. Selain perbankan, dia menilai AMRT juga berpeluang membayarkan dividen jumbo. 

Namun saham pilihan Arjun masih jatuh pada BBCA dengan target harga di Rp 9.400. Adapun BBCA parkir di level Rp 9.400 pada akhir perdagangan Rabu (9/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati