Mencari peluang pertumbuhan dari investor ritel



JAKARTA. Tahun depan dianggap menantang bagi perusahaan sekuritas Tanah Air. Bisnis perdagangan saham atau brokerage konsumen ritel diandalkan untuk tetap menggenjot pertumbuhan.

Gurasa Siagian, Direktur Equity and Sales Batavia Prosperindo Sekuritas, mengatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja sekuritas tahun depan, yaitu penghentian stimulus di Amerika Serikat (AS), dan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia. "Dengan adanya pemilu, sejumlah perusahaan cenderung menahan laju ekspansi bisnis," ujar Gurasa, Selasa (3/12).

Namun peluang pertumbuhan bisnis brokerage di tahun depan terlihat baik. Merujuk dua kali penyelenggaraan pemilu pada tahun 2004 dan 2009, saham cenderung bergerak naik mendekati pemilu. "Investor bisa memanfaatkan volatilitas itu," kata dia. Gurasa menargetkan, laba perusahaan tahun depan lebih besar 10% dibanding tahun ini.


Panin Sekuritas juga akan mengandalkan bisnis ritel. Sebanyak 6.000 nasabah atau sekitar 95% bisnis Panin Sekuritas di segmen ritel. Prama Nugraha, Sekretaris Perusahaan Panin Sekuritas, mengatakan akan menggenjot segmen ini dengan meningkatkan kontribusi online trading dan cabang. 

Panin tahun ini mengembangkan online trading multiplatform. Mendatang, nasabah juga bisa bertransaksi dengan perangkat yang menggunakan sistem operasi iOS (Apple), serta di dua cabang baru Panin yang akan dibuka di Solo dan Bandung.

Bagi Mandiri Sekuritas, pemilu juga bisa menjadi peluang pertumbuhan. "Pada tiga pemilu terakhir, market selalu naik begitu tahu kandidat terkuat dianggap pro pasar," kata Laksana Widodo, Direktur Pelaksana Mandiri Sekuritas.

Tahun depan, Mandiri Sekuritas berencana fokus ke segmen ritel, terutama bekerjasama dengan Bank Mandiri. Sektor saham yang berpeluang cerah dilirik pasar, antara lain konsumer, perkebunan dan infrastruktur. Saat ini, ritel menyumbang sekitar 40% dari total perdagangan saham di Mandiri Sekuritas.

Terimbas bunga

Sedangkan bisnis penjaminan emisi, baik obligasi dan saham, tergantung pada kondisi pasar. "Yang penting kestabilan ekonomi. Suku bunga sedang naik membuat kami lebih berhati-hati," kata Prama. Di akhir tahun ini, Panin kemungkinan masih bakal menjamin satu emisi initial public offering (IPO) dan obligasi.

Sedangkan Batavia Sekuritas berpeluang menjamin emisi dari dua-tiga perusahaan di tahun depan. Sebesar 70% dari penjaminan emisi utang, sisanya IPO. Klien Batavia dari sektor telekomunikasi dan manufaktur.

Mandiri Sekuritas meramal, bisnis penjaminan emisi obligasi dan ekuitas tahun depan tetap seimbang. "Tapi dilihat dari segi kuantitas, obligasi biasanya dua-tiga kali lebih banyak dibanding ekuitas," kata Laksana.

Sedangkan Trimegah Sekrutias di tahun depan menggenjot penjaminan emisi obligasi dibanding saham. Agus Priambada, Sekretaris Perusahaan Trimegah Sekuritas, yakin, pemilu tahun depan akan berjalan lancar. "Sepanjang pengamatan kami, pasar sudah mem-price in pemilu, sehingg sudah terefleksi dalam ekspektasi pasar," kata dia .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia