JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus berupaya meningkatkan produksinya. Caranya dengan melakukan penambangan timah ke lepas pantai. Tahun ini, TINS telah mulai memodifikasi dua kapal keruk berteknologi Bucket Line Dredge (BLD) menjadi Bucket Wheel Dredge (BWD). Targetnya, pada 2015 nanti mereka telah memodifikasi 12 unit kapal keruk. Rencana tersebut merupakan jalan keluar yang ditempuh TINS untuk mengatasi kendala penambangan darat (on shore) selama ini. Wachid Usman, Direktur Utama TINS, dalam rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, pekan lalu, menyatakan, keberadaaan tambang dan kolektor bijih timah ilegal menyebabkan sebagian cadangan tambang rusak dan tak bisa ditambang secara teratur. Padahal, permintaan timah dunia sedang menanjak. Harga timah di pasar London Metal Exchange (LME) sudah mencetak rekor tertinggi di posisi US$ 19.200 per ton pada Kamis (20/4) pekan lalu. Ini merupakan harga tertinggi sejak enam bulan terakhir.TINS ingin memanfaatkan momentum itu dengan menggenjot produksinya. Mereka mengalokasikan dana hingga Rp 200 miliar untuk memodifikasi satu unit kapal keruk.
Mencari Peruntungan Sampai ke Lepas Pantai
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus berupaya meningkatkan produksinya. Caranya dengan melakukan penambangan timah ke lepas pantai. Tahun ini, TINS telah mulai memodifikasi dua kapal keruk berteknologi Bucket Line Dredge (BLD) menjadi Bucket Wheel Dredge (BWD). Targetnya, pada 2015 nanti mereka telah memodifikasi 12 unit kapal keruk. Rencana tersebut merupakan jalan keluar yang ditempuh TINS untuk mengatasi kendala penambangan darat (on shore) selama ini. Wachid Usman, Direktur Utama TINS, dalam rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, pekan lalu, menyatakan, keberadaaan tambang dan kolektor bijih timah ilegal menyebabkan sebagian cadangan tambang rusak dan tak bisa ditambang secara teratur. Padahal, permintaan timah dunia sedang menanjak. Harga timah di pasar London Metal Exchange (LME) sudah mencetak rekor tertinggi di posisi US$ 19.200 per ton pada Kamis (20/4) pekan lalu. Ini merupakan harga tertinggi sejak enam bulan terakhir.TINS ingin memanfaatkan momentum itu dengan menggenjot produksinya. Mereka mengalokasikan dana hingga Rp 200 miliar untuk memodifikasi satu unit kapal keruk.