KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX Value30 jadi indeks konstituen yang anjlok paling dalam sepanjang tahun berjalan hingga 8,57% per Senin (20/3). Penurunan ini utamanya disebabkan oleh merosotnya saham energi. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan penurunan indeks ini dipicu oleh penurunan penghuni indeks IDXV30 terutama pada saham teknologi, energi, dan perbankan. Apalagi kebanyakan penghuni indeks IDX Value 30 ini diisi oleh saham energi. Desy menilai dengan penurunan harga saham energi ini membuat valuasinya cenderung murah sehingga bisa dimanfaatkan untuk
entry.
"Namun pada saham gas atau yang memiliki diversifikasi produk gas atau regasifikasi yang kami lihat masih prospektif," tutur Desy kepada Kontan, kemarin.
Baca Juga: Pasar Saham Dikepung Sentimen Negatif, Berikut Proyeksi IHSG Selama Ramadan Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim bilang pergerakan IDXV30 dibayangi sentimen kenaikan suku bunga dan pelemahan harga komoditas terutama batubara. Meski begitu, kinerja sejumlah emiten batubara berhasil mencetak pertumbuhan di sepanjang 2022. Untuk itu, emiten dari sektor ini bakal mendapatkan sentimen positif dari dividen final tahun buku 2022. "Dan beberapa emiten sudah memberikan isyarat akan membagikan dividen jumbo sehingga dapat menjadi peluang investor untuk mendapatkan keuntungan," kata dia.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Positif Pekan Ini, Cek Rekomendasi Saham dari Indo Premier Sekuritas Di sisi lain, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengingatkan kinerja emiten batubara yang kinclong di 2022 karena lonjakan harga batubara. Namun dia memproyeksikan harga batubara tahun ini tidak sebagus 2022. Saat ini, ekspektasi pelaku pasar dipenuhi oleh pembagian dividen terutama
ITMG.
ADRO, dan
PTBA. "Jadi lebih rawan emiten batubara karena untuk
trading dan dividen player kalau untuk
hold rasa belum cukup tepat saat ini belum ada diskon lewat koreksi," imbuh Roger.
Baca Juga: IHSG Tumbang 0,98% ke 6.612 Hingga Tutup Pasar Senin (20/3) Pilihan Saham
Dari jajaran emiten energi,
top picks Lukman jatuh pada
ADRO dengan
price earning ratio (PER) di level 2,29 kali. Apalagi pergerakan harganya tengah mencoba untuk
rebound. Selain itu ada
UNTR dengan PER 5,05 kali dengan potensi dividen jumbo. Selain itu Desy bilang saham
MEDC juga menari dicermati dengan PER 2,82 kali.
Dari sektor lain dipengaruhi Indeks IDX Value 30, Lukman menilai saham properti yang mengincar proyek di IKN bisa dilirik. Seperti
BSDE dengan PER 8,27 kali dan
CTRA di 8,63 kali. "Meskipun emiten properti berinvestasi di proyek IKN akan berdampak secara langsung terhadap kinerja emiten akan lebih ke jangka panjang," ucap Lukman. Dari sektor energi, Desy menjagokan MEDC dengan target harga Rp 1.500 dan UNTR di target harga Rp 35.000. Secara valuasi, Desy menilai
LSIP masih menarik untuk dikoleksi dengan target harga Rp 1.200. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati