JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang mencetak rekor-rekor baru. Meski perdagangan saham kemarin diwarnai aksi ambil untung, peluang penguatan IHSG untuk jangka menengah masih terbuka lebar. Katalis positif masih berasal dari euforia kenaikan rating Standard & Poor's (S&P). Rencana pemerintah meningkatkan belanja modal 2018 juga akan memacu denyut IHSG. Apalagi, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi berpeluang melandai menjadi 4,3% di akhir tahun. Sehingga, masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk memburu saham-saham prospektif dengan valuasi murah. "Dengan murahnya valuasi, potensi kenaikan harganya kian besar," ujar Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan kepada KONTAN, Senin (22/5).
Mencari saham-saham dengan valuasi murah
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang mencetak rekor-rekor baru. Meski perdagangan saham kemarin diwarnai aksi ambil untung, peluang penguatan IHSG untuk jangka menengah masih terbuka lebar. Katalis positif masih berasal dari euforia kenaikan rating Standard & Poor's (S&P). Rencana pemerintah meningkatkan belanja modal 2018 juga akan memacu denyut IHSG. Apalagi, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi berpeluang melandai menjadi 4,3% di akhir tahun. Sehingga, masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk memburu saham-saham prospektif dengan valuasi murah. "Dengan murahnya valuasi, potensi kenaikan harganya kian besar," ujar Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan kepada KONTAN, Senin (22/5).