JAKARTA. Tingginya kredit otomotif di Indonesia mendatangkan kekhawatiran terjadinya penggelembungan (bubble) ekonomi di sektor otomotif. Itu sebabnya, Bank Indonesia (BI) sedang melakukan kajian untuk menerapkan loan to value (LTV) pada kredit otomotif. LTV adalah rasio pemberian kredit terhadap nilai barang. Misalnya, dalam pembelian kendaraan bermotor, LTV 10: 90 artinya 10% uang muka dan 90% kredit yang diberikan perusahaan multifinance atau perbankan. Deputi Gubernur BI, Hartadi Agus Sarwono mengatakan, bank sentral melakukan pengkajian ini setelah menangkap adanya potensi bubble ekonomi sektor otomotif. Biasanya dalam fase pemulihan ekonomi, pertumbuhan sektor otomotif dan properti sangat cepat, sehingga berpotensi bubble. "Otomotif sudah terlihat, sedangkan properti belum terlalu kelihatan tetapi perlu diwaspadai. Kalau melihat harga properti memang naik, tapi belum berpotensi bubble," ujar Hartadi, Jumat (22/7).
Mencegah bubble, BI mengkaji kenaikan uang muka kredit kendaraan
JAKARTA. Tingginya kredit otomotif di Indonesia mendatangkan kekhawatiran terjadinya penggelembungan (bubble) ekonomi di sektor otomotif. Itu sebabnya, Bank Indonesia (BI) sedang melakukan kajian untuk menerapkan loan to value (LTV) pada kredit otomotif. LTV adalah rasio pemberian kredit terhadap nilai barang. Misalnya, dalam pembelian kendaraan bermotor, LTV 10: 90 artinya 10% uang muka dan 90% kredit yang diberikan perusahaan multifinance atau perbankan. Deputi Gubernur BI, Hartadi Agus Sarwono mengatakan, bank sentral melakukan pengkajian ini setelah menangkap adanya potensi bubble ekonomi sektor otomotif. Biasanya dalam fase pemulihan ekonomi, pertumbuhan sektor otomotif dan properti sangat cepat, sehingga berpotensi bubble. "Otomotif sudah terlihat, sedangkan properti belum terlalu kelihatan tetapi perlu diwaspadai. Kalau melihat harga properti memang naik, tapi belum berpotensi bubble," ujar Hartadi, Jumat (22/7).