KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada April lalu telah mengeluarkan standar alat pelindung diri (APD) dalam manajemen penanganan Covid-19. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Silvana, menjelaskan bahwa standar APD ini masih berlaku kepada para tenaga kesehatan yang bertugas dalam menangani covid. Tetapi ini tidak sama petugas yang satu dengan petugas yang lain, tergantung levelingnya. Jadi berbeda antara level 1, 2 dan 3 kelengkapan APDnya.
Menurut dia, untuk petugas kesehatan dengan tingkat pemakaian ketiga (level 3) menggunakan APD paling lengkap. Menurutnya, pemakaian APD paling lengkap ini bagi petugas kesehatan yang bekerja di tempat yang risiko penularannya paling tinggi. "Contohnya di ruang ICU, di ruang tindakan yang kemungkinan menimbulkan aerosol. Itu kita minta menggunakan APD level tertinggi, level ketiga. Jadi level ketiga itu lengkap, hazmat, sarung tangan, goggles, masker pun harus N95," terangnya.
Baca Juga: Praktisi Hukum dan Kebiasaan Baru Protokol Kesehatan 3M Sementara, untuk leve 1 atau petugas kesehatan yang tidak menimbulkan risiko tinggi, misalnya di bagian pendaftaran/administrasi bisa menggunakan masker bedah. Lalu, di level dua di ruang perawatan, perawatn poliklinik, bisa menggunakan gaun, masker bedah, sarung tangan. "Yang penting adalah kita mengenal Covid-19 itu. Jadi penularan kan paling memungminkan lewat mata, hidung dan mulut. dan itu yang harus dilindungi," ujar Budi.
Dalam buku standar tersebut, disebutkan beberapa APD yang digunakan dalam penanganan Covid, yakni Masker Bedah (Medical/Surgical mask), Respirator N95, Pelindung Mata (Goggles), Pelindung Wajah (Face Shield), Sarung tangan pemeriksaan (Examination Gloves), Sarung tangan bedah (Surgical Gloves), Gaun Sekali Pakai, Coverall Medis, Heavy Duty Apron, Sepatu boot anti air (Waterproof Boots) hingga Penutup sepatu (Shoe Cover).
Baca Juga: Anggota keluarga terinfeksi virus corona? Inilah 9 hal yang harus dilakukan Adapun, masker bedah kegunaannya adalah melindungi pengguna dari partikel yang dibawa melalui udara (airbone particle), croplet, cairan, virus atau bakteri. Materialnya terbuat dari non wovem spunbond meltblown spundbond (sms) dan spunbond meltbown meltblown spunbond (smms). Masker bedah ini pun hanya sekali pakai. Selanjutnya ada respirator N95 yang berguna untuk melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dengan menyaring atau menahan cairan, darah, aerosol (partikel padat di udara), bakteri atau virus. Ini terbuat dari 4-5 lapisan, lapisan tengah electrete dan penggunaannya sekali pakai.
Editor: Noverius Laoli