Mencetak fulus dari kemitraan Digital Printshop



JAKARTA. Kemajuan teknologi telah memacu tren penggunaan mesin cetak digital di Indonesia. Apalagi, sekarang ini banyak permintaan percetakan dalam skala besar, baik untuk kebutuhan korporasi maupun pribadi.Besarnya peluang bisnis cetak digital ini tak disia-siakan oleh Jacob Sendy. Sejak 2004 silam, dia mendirikan Digital Printshop di Surabaya. Maklum, di wilayah tersebut belum terlalu banyak pemain di bisnis serupa. Digital Printshop menawarkan berbagai produk dan layanan percetakan. Mulai dari big size photo, merchandise yang bisa dicetak secara digital, spanduk high resolution, banner, hingga poster. Setiap produk ditawarkan dengan harga bervariasi mulai dari Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah.Nah, setelah bisnisnya terbilang stabil, empat tahun kemudian, Jacob mulai menawarkan kemitraan Digital Printshop. Sejak tahun 2008 sampai sekarang ini, sudah ada sembilan gerai Digital Printshop, termasuk satu gerai milik sendiri. Mitra bisnis percetakan digital ini tersebar dari Surabaya sampai Sulawesi. Namun, para mitra mendirikan usaha secara mandiri. Artinya, mereka tidak menggunakan merk Digital Printshop. Jacob menyediakan paket investasi yang cukup fleksibel. Dia tidak mematok biaya royalti dari mitra. Calon mitra hanya perlu menyiapkan investasi Rp 100 juta. Dengan dana tersebut, mitra akan mendapatkan mesin cetak digital beserta perangkatnya, seperti komputer, laptop, bahan media berupa kertas dan lain-lain. "Namun, biaya itu tidak termasuk tempat yang harus disediakan mitra," tutur Jacob.Kemudian tim Digital Printshop akan melakukan survei ke lokasi yang dipilih calon mitra. Ini untuk memastikan apakah lokasi tersebut punya peluang pasar cukup bagus. Namun Jacob lebih suka mitra membuka gerai printshop di mal atau pusat perbelanjaan, demi membidik pasar yang berbeda dengan bisnis digital print lainnya. Dia menghitung, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 30 juta per bulan dengan keuntungan sekitar 10%-15%. Diperkirakan modal bisa kembali dalam waktu sekitar 2,5  tahun.Untuk mendukung lancarnya bisnis mitra, Jacob bersedia memberikan  pendampingan. Tapi, untuk fasilitas ini, dia mematok biaya training sebesar 10% dari omzet bulanan. "Pembinaan bisa berlangsung dua bulan atau lebih, kalau mitra membutuhkannya," katanya.Saat ini, Digital Printshop sedang menyiapkan beberapa pembukaan gerai baru. Jacob mengaku, pihaknya masih melakukan survei pasar secara cermat, supaya tidak mengecewakan calon mitra. "Tahun ini, kami akan buka empat gerai baru di Bali dan Jawa Timur," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini