KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) berhasil membalikkan kinerja di kuartal IV 2020 dengan mengantongi laba bersih. Asal tahu saja, pada dua kuartal sebelumnya, MAPI menanggung kerugian bersih. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya dalam risetnya mengungkapkan, di kuartal IV 2020 MAPI mengantongi laba bersih Rp 51,6 miliar. Jumlah ini lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yang merugi Rp 197,4 miliar. Namun, laba MAPI itu masih lebih rendah dibandingkan laba bersih kuartal IV 2019 yang tercatat Rp 290,7 miliar. Meski di kuartal IV 2020 mencetak laba, secara keseluruhan MAPI masih menanggung rugi Rp 553,7 miliar di tahun 2020. Kerugian tersebut masih lebih kecil dibanding proyeksi. Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan, MAPI akan menanggung rugi hingga Rp 800 miliar tahun lalu. Sementara itu, konsesus memprediksi kerugian MAPI mencapai Rp 595 miliar.
"Kami menganggap ini mengejutkan karena selama bulan Desember 2020, pemerintah memberlakukan pembatasan jam operasional mal yang lebih ketat menjelang liburan akhir tahun 2020 untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19," jelas Christine dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (19/4).
Baca Juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) membukukan rugi bersih Rp 553 miliar pada 2020 Sementara dari sisi top line, MAPI membukukan penjualan hingga Rp 4,6 triliun di kuartal IV 2020. Secara year on year (yoy) penjualan MAPI memang terkikis 24,2%, namun secara quartal on quartal (QoQ) meningkat 38,5%. Christine mencermati, meski ada pebatasan jam operasional yang ketat di bulan Desember 2020, kenaikan penjualan tetap terjadi terdorong seasonality. Sementara itu, tingkat inventori MAPI berhasil ditekan menjadi 120 hari di kuartal IV 2020. Christine menganggap, strategi MAPI untuk menghentikan impor salama semester II 2020 menjadi salah satu penyebabnya. Asal tahu saja, tingkat inventori ini lebih baik dibanding kuartal III 2020 yang tercatat 171 hari. Juga masih lebih baik dibandingkan kuartal IV 2019 yang tercatat 102 hari saja. Lebih lanjut Christine menjelaskan, pemulihan trafik kunjungan mal-mal Jakarta hingga April 2021 menjadi pertanda positif kinerja MAPI di tahun 2021. Beriringan dangan itu, diperkirakan biaya sewa juga akan lebih tinggi di tahun ini karena ekonomi kembali dibuka. "Namun, kami pikir bahwa peningkatan penjualan dapat menopang marjin di 2021 dibandingkan tahun lalu," ujarnya lagi. Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, diproyeksikan MAPI mampu mengantongi pendapatan hingga Rp 18,3 triliun di tahun 2021. Di sisi lain, MAPI diprediksi bisa mencetak laba bersih hingga Rp 499,2 miliar.
Melihat kondisi di atas, Mirae Asset Sekuritas menyarankan
buy saham MAPI dengan target harga Rp 960 per saham. Adapun rekomendasi ini mempertinbangkan pemulihan pendapatan sejak kuartal III 2020. Di sisi lain, diharapkan ada pemulihan trafik kunjugan ke toko secara bertahap seiring berlangsungnya vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat