Mencicipi gurihnya bisnis ayam renyah



BEKASI. Bisnis olahan ayam tidak sepi dari tawaran kemitraan. Tawaran terbaur datang dari Lukman yang mengusung brand Hasna Fried Chicken di Bekasi, Jawa Barat. Berdiri awal tahun ini, Hasna Fried Chicken langsung menawarkan kemitraan usaha. Meski pendatang baru, jumlah mitranya kini sudah ada 10 yang tersebar di Jabodetabek. Sementara gerai milik sendiri ada tiga.

Hasna Fried Chicken menawarkan kemitraan senilai senilai Rp 6,5 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra terdiri dari perlengkapan masak, bumbu 2 kilogram (kg), ayam 10 ekor, perlengkapan packaging seperti plastik, dus, dan lain-lain. Tak lupa, mitra juga mendapat pelatihan dan gerobak untuk berjualan. Kerjasama ini berlaku selamanya. Sistem kemitraan ini juga tidak memungut biaya royalti.

Mitra hanya diwajibkan membeli bahan baku bumbu dan peralatan dari pusat. “Untuk ayamnya mitra bebas, mau ambil dari pusat atau beli sendiri,” ujar Lukman.


Hasna Fried Chicken menawarkan menu ayam goreng crispi. Satu potong ayam diharga mulai Rp 6.000 sampai Rp 9.000.

Lukman menargetkan, mitra bisa menjual minimal 10 ekor per hari atau sekitar 90 potong ayam. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra dapat meraup omzet sebanyak Rp 540.000 per hari atau Rp 16,2 juta sebulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, dan operasional lainnya, mitra akan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 8,1 juta per bulan. “Jadi dalam waktu satu bulan sudah bisa balik modal,” katanya.

Lukman membebaskan mitra dalam menentukan lokasi berjualan. "Pilih tempat yang ramai, padat penduduk, bisa di pinggir jalan besar atau di depan mini market," jelasnya. Lokasi ini, menurutnya, sangat menentukan penjualan.

Lukman mengklaim, kelebihan Hasna Fried Chicken adalah harganya ekonomis. Selain itu, ia menjamin racikan bumbu terbuat dari bahan berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan