Mencicipi peluang bisnis martabak manis



Martabak adalah salah kudapan favorit masyarakat Indonesia. Citarasa martabak yang manis dan gurih membuat makanan ini terkenal hingga pelosok negeri ini.

Tak pelak, bisnis martabak terus merebak hingga kini. Salah seorang pemain bisnis ini adalah Jessika Fauzi di Dago, Bandung. Di bawah bendera Roemah Prija The Femme, ia menjajakan martabak dengan merek Martabee.

Jessika mendirikan Martabee pada pertengahan tahun 2012 dan langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, Martabee sudah memiliki lima gerai. Dari jumlah itu, empat gerai di antaranya milik mitra dan satu milik sendiri.


Cabang Martabee ini tersebar di Bandung, Jakarta, Bogor, Sumedang, dan Pekanbaru. Jessika bilang, Martabee merupakan martabak yang dibuat dari bahan dasar bolu dan tidak mengandung zat pengawet.

Selain itu, Martabee menggunakan toping yang terbuat dari madu dan gula. "Kami juga menggunakan adonan susu tanpa air, sehingga rasanya sampai ke ujung lidah," ujarnya berpromosi.

Martabak Martabee dijual dengan harga Rp 15.000 per loyang dengan diameter 24 centimeter (cm). Bagi yang ingin menjadi mitra, Martabee menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket dengan investasi Rp 25 juta.

Mitra akan mendapat satu buah booth, kompor, pan martabee, kulkas mini, cooler besar, dan segala peralatan untuk membuat martabak. Jessika menargetkan omzet mitra mencapai Rp 10 juta per bulan.

Kedua, paket senilai Rp 47,5 juta. Paket ini dikhususkan bagi calon mitra yang ingin membuka dua gerai sekaligus. Mitra akan mendapatkan semua peralatan seperti pada paket pertama dengan jumlah dua kali lebih banyak.

"Jadi, kami memberi diskon kalau beli dua paket," imbuh Jessika. Ia menargetkan mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 20 juta per bulan.

Terakhir paket master franchise senilai Rp 95 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan peralatan untuk satu gerai seperti paket pertama. Namun, di luar itu, mitra juga mendapat fasilitas berupa dapur produksi.

Fasilitas yang didapat terdiri dari peralatan memproduksi martabak, standar operasional prosedur (SOP), training, dan izin usaha.

Dengan memiliki dapur produksi, mitra bisa menyuplai bahan baku bagi mitra-mitra yang ada di kotanya. Omzet paket ini ditargetkan mencapai Rp 78 juta per bulan. Untuk ketiga paket ini, Jessika menjanjikan mitra meraup laba 40% dari omzet.

Masa balik modal diperkirakan tujuh bbulan sampai delapan bulan setelah beroperasi. Khoerussalim Ikhsan, pengamat waralaba dari Entrepreneur College, menilai bisnis martabak masih menjanjikan.

Apalagi, jika martabak yang disajikan memiliki keunikan. Martabee sendiri memiliki keunikan dari segi bahan dan toping yang digunakan.

Namun, ada hal-hal kecil yang harus diperhatikan pemain ini. Misalnya, bagaimana mempertahankan kualitas rasa dan kehangatan makanan ini. Pasalnya, martabak adalah makanan yang enak disantap pada kondisi masih panas atau hangat.

Selain itu, perlu sistem pemasaran yang canggih untuk memopulerkan usaha ini.MartabeeJln. Sulanjana No. 28, DagoBandung, Jawa baratHP: 081809801327

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri