Mencicipi Tol Desari sambil berlari di Desari 10K



KONTAN.CO.ID - Dar...der...dor... Suara rentetan petasan memecah pagi di sekitar Gerbang Tol Cilandak Utama Jalan Tol Depok-Antasari (Desari), Ahad (8/7). Bunyi petasan, yang dalam tradisi Betawi menandakan ada hajatan, itu sekaligus membuka perhelatan Desari 10K.

Ribuan pelari dari dalam dan luar negeri mengikuti lomba lari yang digelar di Tol Desari Seksi 1A yang belum dioperasikan tersebut. Jalan bebas hambatan sejauh 5,8 kilometer ini baru beroperasi beberapa pekan mendatang.

Desari 10K merupakan lomba lari yang pertama diadakan di jalan tol secara penuh. Bukan kombinasi jalan tol dan jalan umum. Alhasil, pelari bisa merasakan untuk pertama kalinya berlari dengan aman dan nyaman di atas jalan tol yang steril, bebas dari kendaraan bermotor.


"Lomba ini didedikasikan kepada para runner yang mendapat kehormatan memanfaatkan jalan dan simpang susun Tol Desari untuk berlari sebelum dioperasikan," ujar Djoko Sapto, Direktur Utama PT Citra Waspphutowa, pengelola Tol Desari.

Bukan cuma itu, saat berlari, pelari dapat menikmati dua pemandangan sekaligus. Saat melalui garis start mengarah ke Selatan, tampak keindahan Gunung Salak di kejauhan.

Dan, ketika berputar bali menuju garis finis ke arah Utara, giliran gedung-gedung pencakar langit yang jadi pemandangan. "Urban view di sisi race central," kata Djoko.

Penyelenggaraan Desari 10K, Djoko menambahkan, sekaligus untuk mensosialisasikan Tol Desari Seksi 1A, Antasari—Brigif/Cinere yang akan segera beroperasi Juli. “Juga, dukungan kami atas pelaksanaan Asian Games 2018,” imbuhnya.

Desari 10K melombakan kategori 5 Kilometer (5K) dan 10 Kilometer (10K) kelas internasional dan nasional. Total hadiahnya mencapai Rp 105 juta. Pelari asal Afrika menguasai podium untuk kelas internasional.

Yang menarik, Desari 10K juga dikemas dengan pesta rakyat bernuansa Betawi. "Mengingat kawasan Tol Desari berada di lingkungan yang kental dengan budaya Betawi, kegiatan ini diwarnai pula dengan sentuhan kesenian dan budaya Betawi," jelas Djoko.

Di race village, ada kegiatan bersifat hiburan dan kuliner khas Betawi. Sedang untuk memberi semangat kepada para pelari, ada iringan musik ondel-ondel dan tanjidor di jalur lomba.

Kontan yang ikut berlari di Desari 10K merasakan sensasi yang berbeda. Rute lomba lari ini juga punya tantangan tersendiri lantaran memiliki beberapa tanjakan yang panjang, terutama di Simpang Susun yang kelak menghubungkan Tol Desari dengan Tol Jakarta Outer Ring Road  (JORR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan