JAKARTA. Minuman ringan, seperti capucino cincau alias capcin punya banyak peminat. Maklum, selain bisa melepas dahaga, minuman ini diklaim bisa meredakan panas dalam, karena adanya campuran cincau hitam di dalamnya. Lantaran mudah diterima lidah masyarakat, banyak pelaku usaha makanan dan minuman yang meliriknya.Salah satu pemain yang terbilang baru, ialah Fresh Capcin. Adalah Arsyad Paduko yang mendirikan usaha ini di Depok, Jawa Barat sejak tahun lalu. Sebagai daya tarik lebih di tengah banyak kompetitor, ia memadukan capcin dengan bubble. Selain itu, ada 11 varian rasa yang ditawarkan Fresh Capcin, antara lain: vanila latte, mocacino, anggur, dan chocolate. Satu cup capcin dibanderol Rp 5.000. "Kami tidak menggunakan pengawet pada cincau, sehingga aman dikonsumsi. Rasa capucino juga tidak terlalu pahit," klaim Arsyad dengan nada berpromosi. Supaya bisa berkembang cepat, Arsyad menawarkan kemitraan sejak Februari 2013. Saat ini, sudah ada lima gerai Fresh Capcin yang berlokasi di Depok, Ciheurang, Citayam dan Jalan Raya Bogor. Dua gerai milik pusat, dan sisanya milik mitra.Ingin bergabung menjadi mitra Fresh Capcin? Arsyad menawarkan dua paket kemitraan. Paket biasa dengan investasi Rp 3 juta. Lalu, paket dahsyat seharga Rp 5 juta. Mitra akan mendapatkan peralatan lengkap seperti booth, blender, bahan baku awal, x-banner, dan mesin cup sealer. Perbedaan kedua paket itu yaitu booth pada paket dahsyat berukuran lebih besar dan tidak bisa mobile.Mengacu gerai yang telah beroperasi, dalam sehari, satu gerai bisa menjual 30 - 40 cup capcin. Menurut perhitungan Arsyad, mitra bisa mengantongi omzet berkisar Rp 4,5 juta sampai Rp 6 juta sebulan.Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat Rp 250.000 sebulan, serta biaya operasional, mitra masih bisa mengantongi laba bersih 45% dari omzet. Jika target tercapai, mitra berpeluang balik modal dua bulan sampai tiga bulan. Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra usaha wajib membeli semua bahan baku dari pusat. Arsyad optimistis usahanya diminati, meski saat ini sudah banyak pesaing. Setidaknya, ia akan fokus membidik tambahan mitra yang berlokasi di sekitar Depok. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menciduk laba dari bisnis minuman capcin
JAKARTA. Minuman ringan, seperti capucino cincau alias capcin punya banyak peminat. Maklum, selain bisa melepas dahaga, minuman ini diklaim bisa meredakan panas dalam, karena adanya campuran cincau hitam di dalamnya. Lantaran mudah diterima lidah masyarakat, banyak pelaku usaha makanan dan minuman yang meliriknya.Salah satu pemain yang terbilang baru, ialah Fresh Capcin. Adalah Arsyad Paduko yang mendirikan usaha ini di Depok, Jawa Barat sejak tahun lalu. Sebagai daya tarik lebih di tengah banyak kompetitor, ia memadukan capcin dengan bubble. Selain itu, ada 11 varian rasa yang ditawarkan Fresh Capcin, antara lain: vanila latte, mocacino, anggur, dan chocolate. Satu cup capcin dibanderol Rp 5.000. "Kami tidak menggunakan pengawet pada cincau, sehingga aman dikonsumsi. Rasa capucino juga tidak terlalu pahit," klaim Arsyad dengan nada berpromosi. Supaya bisa berkembang cepat, Arsyad menawarkan kemitraan sejak Februari 2013. Saat ini, sudah ada lima gerai Fresh Capcin yang berlokasi di Depok, Ciheurang, Citayam dan Jalan Raya Bogor. Dua gerai milik pusat, dan sisanya milik mitra.Ingin bergabung menjadi mitra Fresh Capcin? Arsyad menawarkan dua paket kemitraan. Paket biasa dengan investasi Rp 3 juta. Lalu, paket dahsyat seharga Rp 5 juta. Mitra akan mendapatkan peralatan lengkap seperti booth, blender, bahan baku awal, x-banner, dan mesin cup sealer. Perbedaan kedua paket itu yaitu booth pada paket dahsyat berukuran lebih besar dan tidak bisa mobile.Mengacu gerai yang telah beroperasi, dalam sehari, satu gerai bisa menjual 30 - 40 cup capcin. Menurut perhitungan Arsyad, mitra bisa mengantongi omzet berkisar Rp 4,5 juta sampai Rp 6 juta sebulan.Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat Rp 250.000 sebulan, serta biaya operasional, mitra masih bisa mengantongi laba bersih 45% dari omzet. Jika target tercapai, mitra berpeluang balik modal dua bulan sampai tiga bulan. Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra usaha wajib membeli semua bahan baku dari pusat. Arsyad optimistis usahanya diminati, meski saat ini sudah banyak pesaing. Setidaknya, ia akan fokus membidik tambahan mitra yang berlokasi di sekitar Depok. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News