Menjadi ilmuwan dadakan dilakoni Wiridan Jumadiarto demi menemukan formula yang tepat dalam membuat tepung singkong yang memiliki rasa seperti terigu. Setelah dua tahun berjuang, ia berhasil menemukan Wonocaf.Nama Wonocaf alias Wonogiri cassava flour mulai populer di kalangan warga Jawa Tengah, bahkan di beberapa wilayah Indonesia. Meski berbahan singkong, tekstur dan rasanya menyerupai terigu, sehingga pemanfaatannya lebih variatif bisa seperti terigu. Namun, perjalanan Wiridan Jumadiarto hingga menghasilkan Wonocaf tidak mudah. Selama dua tahun sejak 2008, ia terus melakukan penelitian, trial and error untuk menemukan enzim dan formula yang tepat. Semuanya dilakukan secara otodidak, hanya berbekal pengetahuan cara pengolahan tepung dan fermentasi secara tradisional dari warisan keluarganya. Usahanya membuahkan hasil pada 2010. Pria yang akrab disapa Jumadiarto ini menemukan enzim yang diberi nama WRD751WNG. Berkat enzim ini dan formula campuran yang tepat, lahirlah Wonocaf. "Jika menggunakan enzim buatan ITB dan UGM, formula adonan harus didiamkan tiga hari tiga malam, enzim buatan saya hanya 10-12 jam saja," bebernya.
Menciptakan Wonocaf dengan bekal warisan keluarga
Menjadi ilmuwan dadakan dilakoni Wiridan Jumadiarto demi menemukan formula yang tepat dalam membuat tepung singkong yang memiliki rasa seperti terigu. Setelah dua tahun berjuang, ia berhasil menemukan Wonocaf.Nama Wonocaf alias Wonogiri cassava flour mulai populer di kalangan warga Jawa Tengah, bahkan di beberapa wilayah Indonesia. Meski berbahan singkong, tekstur dan rasanya menyerupai terigu, sehingga pemanfaatannya lebih variatif bisa seperti terigu. Namun, perjalanan Wiridan Jumadiarto hingga menghasilkan Wonocaf tidak mudah. Selama dua tahun sejak 2008, ia terus melakukan penelitian, trial and error untuk menemukan enzim dan formula yang tepat. Semuanya dilakukan secara otodidak, hanya berbekal pengetahuan cara pengolahan tepung dan fermentasi secara tradisional dari warisan keluarganya. Usahanya membuahkan hasil pada 2010. Pria yang akrab disapa Jumadiarto ini menemukan enzim yang diberi nama WRD751WNG. Berkat enzim ini dan formula campuran yang tepat, lahirlah Wonocaf. "Jika menggunakan enzim buatan ITB dan UGM, formula adonan harus didiamkan tiga hari tiga malam, enzim buatan saya hanya 10-12 jam saja," bebernya.