Mencium peluang bisnis ikan dan ayam bakar madu



Ayam bakar dan ikan bakar termasuk menu favorit orang Indonesia. Tak heran, banyak pebisnis kuliner menjadikan dua menu ini sebagai menu utama mereka dalam berjualan.

Salah satu pemainnya adalah Okki Indiyanto yang mengusung brand Salira Ikan dan Ayam Bakar Madu di Bekasi, Jawa Barat. Berdiri Desember 2013, Salira Ikan dan Ayam Bakar Madu langsung menawarkan kemitraan. Saat ini belum ada mitra yang bergabung.

"Tapi sudah ada beberapa orang yang tertarik. Bahkan sudah ada yang menyetorkan modal dan dalam proses mencari tempat," ujar Okki.


Ia mengklaim, kuliner olahannya memiliki ciri khas karena ada campuran madunya. Okki sendiri menawarkan tiga paket kemitraan: paket gerobak seharga Rp 7,5 juta, paket mini resto atau warung tenda seharga Rp 15 juta, dan paket resto Rp 30 juta.

Dalam paket gerobak, mitra dapat menu olahan ayam saja. Fasilitasnya terdiri dari kompor empat tungku, perlengkapan masak dan makan, meja, tempat bumbu, dan neon box.

Paket warung tenda dan resto juga boleh menjual menu lain, seperti ikan, udang, dan cumi. Paket ini menyediakan enam meja, kompor enam tungku, dan peralatan makan.

Sedangkan paket resto, mitra memperoleh meja lipat, gerobak, kompor delapan tungku, dan perlengkapan makan. Untuk bahan baku, mitra dibebaskan mencari dari pemasok terdekat. Okki bilang, mitra juga akan diajari cara membuat bumbu, sehingga tidak perlu membeli dari dirinya.

Luas lokasi paket tenda minimal 16 meter persegi (m²). Sementara paket resto 30 m².  Salira Ikan dan Ayam Bakar Madu  menyediakan menu gurami bakar madu 50 ons seharga Rp 37.000, gurami bakar madu 60 ons seharga Rp 42.000, ayam presto bakar madu seharga Rp 10.000, dan ayam presto goreng seharga Rp 10.000.  

Selain ikan gurami dan ayam, juga terdapat menu ikan bawal, udang, cumi, dan cah kangkung. Okki menargetkan, omzet harian mitra paket gerobak mencapai Rp 500.000, paket tenda Rp 700.000, dan paket resto Rp 1 juta.

Dengan laba 43% sampai 71%, mitra bisa balik modal antara tiga bulan sampai empat bulan. Okki mengakui, laba bisnis ini lumayan besar. "Dari menu ikan saja keuntungannya hingga 100%," ujarnya.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri