KONTAN.CO.ID - Durian musang king merupakan varietas baru yang tengah banyak diperbincangkan para penghobi tanaman hingga pencinta buah durian. Maklum, ukurannya yang jumbo mengundang banyak perhatian seluruh kalangan. Ditambah lagi, rasa buahnya yang legit dengan aroma harum, membuat ketagihan. Tak sedikit para penggemar durian yang mengatakan, varietas ini merupakan rajanya durian. Di Indonesia, durian musang king memang sudah dikenal sekitar 2011 lalu. Hanya, tahun ini meraih popularitasnya. Disamping jumlah pembibitnya makin banyak, buahnya juga mulai mengisi lapak durian.
Moch Khoirul Soleh, pembudidaya durian asal Magelang, Jawa Tengah mengamini hal tersebut. Menurutnya, banyak orang yang memburu tanaman ini karena harga jual buahnya mencapai Rp 200.000 per kilogram (kg). "Rasa buahnya yang enak mendorong mereka untuk menanam sendiri daripada harus beli nantinya," katanya. Khoirul mulai membudidayakan musang king sejak 2012 lalu. Bibit pertamanya didapatkan dari seorang teman yang berasal dari Malaysia karena durian ini memang tanaman asli negeri Jiran. Karena kterbatasan lahan, Khoirul hanya menanam beberapa indukan musang king. Tapi, bibit yang tersedia berjumlah 3.000 pohon. Dia mengaku jumlah tersebut tidak mampu memenuhi seluruh pesanan yang datang dari pelanggannya. Pasalnya, satu konsumen bisa memesan sampai sekitar 1.000 bibit. Agar tidak kehilangan konsumen, dia menggunakan sistem inden sekitar satu sampai dua bulan. Khoirul menjual bibit musang king mulai Rp 50.000 sampai Rp 2 juta per pohon tergantung ukuran tanaman. Menggunakan media digital sebagai tempat berjualan, Khoirul pun bisa menjangkau pasar yang luas. Ia mengirimkan bibit musang king hingga ke Bima, Palembang, Padang, Karawang, Batam, dan lainnya. Ali Akbar Navis, pembudidaya lainnya asal Magelang, Jawa Tengah juga mengatakan musang king sedang naik daun. Dalam setahun terakhir, bibit durian ini telah menjadi
best seller. Dia mulai mengembangbiakkan musang king sejak dua tahun lalu. Hasilnya pun dijual melalui media digital seperti website dan Instagram. Alhasil, konsumennya tidak hanya berasal dari sekitar Magelang. "Saya telah mengirimkan bibit hingga seluruh Indonesia," kata Ali. Dalam sebulan, Ali bisa menjual ratusan bibit musang king. Ia menjual bibit pohon durian ini Rp 95.000 per pohon dengan ketinggian 70 cm. Sama seperti lainnya, dia menggunakan jasa pengiriman darat dan udara untuk mengantarkan bibit durian sampai ke lahan konsumen. Pohon durian musang king butuh paparan mentari Berasal dari negeri Jiran, Malaysia yang mempunyai karakter cuaca hampir sama dengan Indonesia, membuat pohon durian musang king cukup mudah dibudidayakan. Bahkan, tanaman ini tidak membutuhkan penanganan khusus dan kuat layaknya tanaman buah lainnya. Moch Khoirul Soleh, pembudidaya durian asal Magelang, Jawa Tengah mengatakan bila tanaman ini hanya membutuhkan sinar matahari langsung untuk membantu proses fotosintesis. Bila ingin mempercepat pertumbuhan, petani bisa memberikan pupuk NPK dengan kadar rendah setiap tiga bulan sekali. Perawatan sehari-hari, cukup disiram tia hari. Sementara, saat musim penghujan, sebaiknya tanaman tidak disiram. Jangan sampai media tanam terlalu banyak air. Sebab, jika terlalu banyak air akan membuat tanah lembab. "Kondisi ini membuat tanaman rentan terkena jamur yang bisa merusak batang dan akar," katanya pada KONTAN. Untuk mengembangbiakkan pohon duriang musang king, laki-laki yang lebih akrab disapa Irul ini menggunakan cara okulasi dan sisip batang. Dia menjelaskan, untuk batang bagian bawah dapat menggunakan tanaman durian yang dibibitkan melalui biji durian berjenis apapun. Namun, batang pohon bagian bawah ini baru dapat dilakukan okulasi saat sudah mencapai umur satu tahun. Untuk sisipannya dapat menggunakan ranting tanaman induk durian musang king. Perlu diingat, saat proses sisip pastikan ikatan batang kuat dan tidak bercela. Ini untuk menghindari dari kegagalan pertumbuhan bibit. Tidak perlu diberikan penutup plastik diatasnya hanya saja tanaman perlu dikenakan sinar matahari langsung. Saat berumur satu tahun, tanaman sudah bisa dipindahkan kedalam pot besar atau lahan pekarangan. Media tanamnya bisa menggunakan tanah bercampur sekam dan pupuk kompos yang telah terfermentasi sekitar 30%. Saat menginjak umur empat sampai lima tahun, pohon durian ini siap berbuah. Untuk menjaga pohon tidak tumbuh terlalu tinggi, sebaiknya tunas baru selalu dipangkas secara berkala.
Ali Akbar Navis, Pembudidaya asal Magelang, Jawa Tengah menjelaskan, pohon durian sebaiknya disiram dua kali sehari, saat pagi dan sore hari. Dia juga memupuk pohon duriannya tiga bulan sekali. Untuk pemupukan, sebaiknya menggunakan pupuk organik yang berasal dari fermentasi kotoran kambing atau tanaman. Cara pemberiannya adalah dengan meletakkan pupuk secara melingkar dengan jarak galian 1 meter. "Tanaman ini wajib terkena sinar matahari penuh dan tidak boleh ada tanaman yang lebih tinggi dari sekitarnya," katanya pada KONTAN. Sama dengan sebelumnya, Ali juga mengembangbiakkan tanaman ini melalui okulasi. Saat berumur enam sampai tujuh tahun tanaman sudah bisa berbuah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Johana K.