Mendag akui terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) disebut ikut menekan industri peternakan di Indonesia.

Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi menyebut terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan. Salah satunya adalah kenaikan harga jagung dan gandum sebagai pakan ternak.

"Ini menyebabkan ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi," ungkap Luthfi usai mendampingi pertemuan peternak dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/9).


Sementara itu, Luthfi bilang serapan hasil peternakan menurun akibat pandemi Covid-19. Langkah pengetatan mobilitas membuat restoran dan hotel berhenti beroperasi.

Baca Juga: Neraca dagang Agustus surplus, Mendag: Angkanya luar biasa menyenangkan

Menanggapi hal itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan menyiapkan langkah untuk menekan harga produksi. Salah satunya adalah upaya subsidi.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama Kemendag dan Kementan akan membuat satu terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor daripada perunggasan ini," ujar Luthfi.

Pemerintah menargetkan harga jagung dapat mencapai Rp 4.500 per kilogram (kg) di tingkat peternak. Hal itu diutamakan dilakukan di tiga daerah sentra, yakni Lampung, Blitar, dan Klaten.

Selanjutnya: Bursa aset kripto kemungkinan akan diintegrasikan dengan bursa berjangka yang ada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli