KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertahankan strategi penggunaan tarif dalam perang dagang dengan China, Selasa (11/6). Sementara China akan meluncurkan tanggapan yang keras jika AS meningkatkan ketegangan perang dagang. "Tarif adalah alat negosiasi yang hebat," ungkap Trump dalam cuitan, kemarin. Pernyataan ini menyusul pernyataan Trump hari sebelumnya yang menyebut bahwa dia siap menerapkan tarif lebih tinggi kepada China. Awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa dia akan menaikkan tarif impor China lebih lanjut jika tidak ada kemajuan negosiasi dagang dengan Presiden China Xi Jinping pada konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 akhir bulan ini. Trump berulang kali menyatakan bahwa dia akan bertemu Xi di Osaka, Jepang pada pertemuan G20.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross kemarin mengecilkan kemungkinan penyelesaian perselisihan pada saat pertemuan G20. Dia mengatakan bahwa KTT ini bukan tempat yang tepat untuk mencapai kesepakatan pasti. "Pada G20, ini hanya akan menjadi semacam perjanjian untuk mengambil langkah lebih lanjut ke depan, tapi jelas bukan perjanjian pasti," kata Ross, kemarin. Sekadar mengingatkan, pada KTT G20 tahun lalu di Argentina, AS dan China bertemu. Pertemuan ini hanya menyepakati tenggat waktu 90 hari gencatan senjata untuk kesepakatan lanjutan yang dilakukan secara terpisah oleh kedua negara. Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan informasi akan dirilis jika sudah ada. "China tidak ingin berperang, tapi kami tidak takut menghadapi perang dagang," kata dia.