Mendag Hadiri Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan EkonomiDigital2030



KONTAN.CO.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Di antaranya melalui langkah-langkah konkret seperti yang tertuang dalam Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli saat menghadiri Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 pada Rabu, (6/12) di Jakarta. Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 diinisiasi oleh Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian dan diharapkan menjadi pedoman bagi kementerian, lembaga, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan program dan kegiatan pengembangan ekonomi digital.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.


"Kita meyakini apa yang kita luncurkan ini adalah yang terbaik, bahkan terbaik se-ASEAN," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan memaparkan beberapa langkah konkret yang tertuang dalam Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital. Langkah tersebut antara lain membentuk Task Force Nasional Percepatan Transformasi Digital untuk Mencapai Keterpaduan Layanan Digital Nasional; meningkatkan kesadaran dan urgensi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memanfaatkan teknologi digital; menyediakan program akselerator nasional untuk startup, mengembangkan smart retailer store yang memanfaatkan teknologi imersif, serta mengembangkan perdagangan e-commerce nasional yang memberikan kesempatan yang sama (equal level of playing field) kepada seluruh pelaku usaha.

Di sisi lain, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Kementerian Perdagangan terus menata ekosistem Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang adil, sehat, serta bermanfaat.

Untuk itu, Kemendag telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Permendag ini juga bertujuan untuk mendukung pemberdayaan UMKM serta pelaku usaha e-commerce dalam negeri dan meningkatkan perlindungan konsumen.

"Intinya, kita tata agar social commerce atau e-commerce bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bisa menjadi pendukung UMKM dan industri kita untuk menguasai pasar lokal dan go global. Jadi, sama-sama untung. Oleh karena itu, perlu kita tata. Maka, lahirlah Permendag 31. Jadi, ada penataan kegiatan perdagangan luring tidak terganggu," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan, untuk terus mendorong pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia, Kemendag telah menyusun berbagai strategi dari sisi perdagangan. Strategi ini antara lain meningkatkan daya saing pelaku usaha Indonesia, khususnya UMKM untuk dapat on-boarding di platform e-commerce dan akses pasar bagi produk-produk Indonesia ke pasar global.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, Kemendag juga melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan akses pasar eskpor bagi produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, yang dilakukan melalui e-commerce.

Upaya ini antara lain dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha khususnya UMKM untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam pemasaran secara digital dan kemitraan dengan loka pasar (marketplace) yang menyediakan fasilitas cross border.

Selain itu, Kemendag melalui Pusat Pelatihan Ekspor dan Jasa Perdagangan terus berupaya membantu inkubasi bagi pelaku usaha yang akan melakukan ekspor, mengoptimalkan peran Free Trade Agreement (FTA) Center di daerah untuk memberikan informasi mengenai akses pasar bagi pelaku usaha khususnya UMKM, serta terus mendorong promosi ekspor.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, pemanfaatan ekonomi digital masih perlu terus ditingkatkan untuk mempercepat dan mempermudah transaksi, serta meningkatkan akses bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, Indonesia harus mampu membangun ekosistem digital yang bukan sekadar memfasilitasi transaksi namun juga produksi, logistik, dan teknologinya," urainya. Mendag Zulkifli Hasan juga menegaskan, kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan saat ini adalah kolaborasi, kerjasama, dan adaptasi digital.

"Kami yakin melalui kolaborasi dengan semua pihak dan melalui forum seperti ini, dapat dihasilkan komitmen bersama untuk kemajuan ekosistem digital di Indonesia, dan ke depannya dapat menciptakan ekosistem digital yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," tutup Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Pemerintah Menargetkan Ekonomi Digital Capai US$ 800 Miliar pada Tahun 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti