JAKARTA. Menteri Perdagangan Rachmad Gobel mengatakan dalam lima tahun ke depan pemerintah akan berusaha menahan laju ekspor produk karet. Selama ini, konsumsi karet dalam negeri hanya sekitar 10% dari total produksi, sisanya diekspor. Nah, lima tahun ke depan pemerintah menargetkan bisa menahan laju ekspor hingga 50% saja. "Sekarang kita jangan lagi berpikir ekspor, tapi kita harus berpikir domestik. Jadi paling bagus ekspor karet itu 50% dan konsumsi dalam negeri 50%. Itu yang ideal, karena dengan begitu harga akan stabil," ujar Gobel di Gedung Kementerian Perdagangan, Kamis (8/1). Gobel mengatakan, saat ini pemerintah tengah mendorong asosiasi pengusaha karet dan pelaku usaha memanfaatkan segala teknologi yang ada untuk mengolah karet domestik sehingga memiliki nilai tambah lebih. Apalagi, saat ini pemerintah sedang giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur. Maka karet sebagai salah satu komoditas bisa digunakan sebagai bahan baku pembangunan infrastruktur.
Mendag: Lima tahun lagi ekspor karet dibatasi 50%
JAKARTA. Menteri Perdagangan Rachmad Gobel mengatakan dalam lima tahun ke depan pemerintah akan berusaha menahan laju ekspor produk karet. Selama ini, konsumsi karet dalam negeri hanya sekitar 10% dari total produksi, sisanya diekspor. Nah, lima tahun ke depan pemerintah menargetkan bisa menahan laju ekspor hingga 50% saja. "Sekarang kita jangan lagi berpikir ekspor, tapi kita harus berpikir domestik. Jadi paling bagus ekspor karet itu 50% dan konsumsi dalam negeri 50%. Itu yang ideal, karena dengan begitu harga akan stabil," ujar Gobel di Gedung Kementerian Perdagangan, Kamis (8/1). Gobel mengatakan, saat ini pemerintah tengah mendorong asosiasi pengusaha karet dan pelaku usaha memanfaatkan segala teknologi yang ada untuk mengolah karet domestik sehingga memiliki nilai tambah lebih. Apalagi, saat ini pemerintah sedang giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur. Maka karet sebagai salah satu komoditas bisa digunakan sebagai bahan baku pembangunan infrastruktur.