Mendag Optimis dalam Dua Minggu ke Depan Harga Minyak Goreng Stabil Sesuai HET



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimis harga minyak goreng curah akan stabil sesuai HET yaitu 14.000 per liter pada dua minggu ke depan.

Dia juga menyatakan bahwa stok minyak goreng curah saat ini sudah memenuhi kebutuhan nasional. Dia juga mengatakan, saat ini distribusi minyak goreng sesuai HET sudah mencapai 13.968 titik. Dan dia meyakini titik – titik distribusi tersebut akan terus bertambah.

“Oleh karena, saya meyakini dalam dua minggu ini harga minyak goreng curah akan stabil sesuai HET dan tidak akan ada lagi ribut masalah minyak goreng karena stoknya sudah banyak paling tidak di wilayah Jawa, Bali dan Sumatra,” kata Mendag pada wartawan, di Klender Jakarta Timur, Rabu (22/6).


Lebih lanjut dia menuturkan, bahwa Kementerian Perdagangan juga menyediakan task force crisis center yang setiap hari akan memantau perkembangan kasus minyak goreng termasuk dalam hal persediaan stok, dan pantauan harganya.

Baca Juga: Mendag Zulhas Pastikan Harga Migor Rp 14.000 dan Stok Aman

“Kalau ada keterlambatan barang, kalau ada harga perubahan, kalau ada keluhan konsumen kita tangani dan langsung handle hari itu juga, jadi prosesnya sangat cepat,” tutur dia.

Selanjutnya dia juga mengatakan, akan ada minyak goreng curah yang akan dikemas dalam bentuk kemasan sederhana yang dihargai sesuai HET Rp. 14.000 per liter. Saat ini pihaknya masih mematangkan izin edar.

Dia mengungkapkan telah menyiapkan model kemasan minyak goreng curah tersebut. Di katakannya, minyak goreng kemasan sederhana itu nantinya akan dinamai MinyaKita.

Tujuannya, agar minyak goreng dengan harga sesuai HET ini bisa menangkap pasar lebih luas dan lebih banyak masyarakat yang bisa menjangkau. Bukan hanya itu dengan dikemas menurutnya minyak goreng akan lebih higienis dan menjamin kesehatan.

“Nah kalau sudah dikemas, pasarnya akan lebih luas, bisa masuk supermarket dan lebih higienis. Sementara curah tempatnya hanya dipasar, harus dituang, perlu orang lagi, kadang-kadang bisa netes, kotor, jadi kalau itu kan toko-toko yang semacam minimarket tidak menerima,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .