Mendag optimistis target ekspor 2017 terlampaui



JAKARTA. Indonesia membukukan ekspor senilai US$ 14,6 milliar pada Maret 2017, atau naik 23,6% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Kenaikan ekspor didorong peningkatan ekspor sektor migas dan non migas.

Ekspor migas meningkat 19,5% menjadi US$ 1,5 miliar, sedangkan ekspor non migas naik 24% menjadi US$ 13,1 miliar.

“Penguatan kinerja ekspor bulan Maret memperkuat optimisme pencapaian target ekspor 2017 dapat dilampaui,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam siaran persnya, Selasa (25/4).

Dengan capaian ekspor bulan Maret, lanjut Mendag, secara kumulatif ekspor selama triwulan I 2017 mencapai US$ 40,6 miliar atau meningkat 20,8% dibanding triwulan I tahun lalu.

Peningkatan ekspor selama triwulan I 2017 didukung kenaikan ekspor non migas sebesar 21,6% dan ekspor migas sebesar 14,1%. Ekspor bulanan selama triwulan I 2017 memperlihatkan kinerja yang membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Dibanding triwulan I 2016, kinerja ekspor triwulan I 2017 mengalami penguatan signifikan,” jelas Mendag.

Di sektor non migas, ekspor ke beberapa negara mitra dagang selama triwulan I 2017 menunjukkan kinerja yang baik. Ekspor non migas ke RRT, India, dan Belanda naik signifikan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 65,1%, 61,0%, dan 52,2% (YoY).

Sementara itu, produk yang nilai ekspornya naik tinggi, antara lain besi dan baja (97,1%), karet dan barang dari karet (73,2%), bahan kimia organik (67,5%), minyak sawit (61,6%), batubara (49,6%), berbagai produk kimia (46,3%), serta kopi, teh dan rempah-rempah (32,8%).

“Peningkatan ekspor yang relatif signifikan tersebut menunjukkan mulai membaiknya permintaan terhadap produk ekspor Indonesia di pasar dunia,” ujar Mendag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini