Mendag Sebut Stok Minyak Goreng di Sumbar Aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan kelancaran distribusi pasokan minyak goreng (migor) di Sumatera Barat (Sumbar) dengan stok yang surplus hingga 3,1 juta liter dari kebutuhan. Untuk itu, Pemprov Sumbar diharapkan ikut mengawasi distributor agar masyarakat dapat merasakan ketenangan menjelang puasa dan Idul Fitri tahun ini.

Hal itu ditegaskan Mendag Lutfi saat memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama dinas yang menangani bidang perdagangan seluruh Provinsi Sumatra Barat di Padang, Sumbar, pada Kamis (24/2).

Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana dan Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy. Sebelumnya Mendag Lutfi juga memimpin rakor dan memantau Pasar Pasir Gintung di Bandar Lampung, Lampung.


“Pasokan migor di Sumbar dalam kondisi hijau, artinya cukup dan surplus. Dalam sepuluh hari terakhir, kebutuhan migor tercatat sebesar 2,2 juta liter sementara realisasi pasokannya sebesar 5,3 juta liter, jadi terdapat surplus sebesar 3,1 juta liter,” ujar Mendag dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/2).

Baca Juga: Mendag Lutfi Berkoordinasi dengan Pemda untuk Perlancar Distribusi Minyak Goreng

Lutfi mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau kelancaran rantai distribusi migor. Saat ini, distribusi migor dalam proses turun dari distributor dari tingkat satu sampai ke peritel dan dijual dengan harga sesuai ketentuan, yakni migor curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter dan kemasan premium Rp14.000/liter.

“Saya akan pastikan semua berjalan dengan baik dan akan dicek langsung ke pasar,” ucap Lutfi.

Mendag mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sumbar karena mampu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan migor. “Saya berterima kasih kepada Pemerintah Sumbar karena mampu menjaga kestabilan dan ketersediaan migor. Diharapkan koordinasi terus diperkuat untuk menjaga kelancaran distribusi bapok, khususnya migor agar harga tetap terjaga,” ujar Lutfi.

Dalam lawatannya ke Padang, Mendag Lutfi juga meninjau Pasar Raya dan Pasar Lubuk Buaya pada Jumat (25/4). Pada kunjungan tersebut, Mendag Lutfi memastikan kelancaran distribusi migor sampai tingkat pengecer dan dijual dengan harga sesuai ketentuan.

“Kondisi di pasar tidak sesuai dengan keadaan di lapangan secara keseluruhan. Artinya, terjadi kemacetan distribusi migor. Saya meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang untuk segera membenahinya. Kemendag juga akan menghubungi distributor dan produsen utama di Padang untuk memperbaiki jalur distribusi agar harga sesuai dengan ketentuan,” jelas Mendag Lutfi.

Baca Juga: Menelaah Jejaring Bisnis Minyak Goreng Grup Salim dan Sinar Mas

Menurut Mendag, harga migor di Padang secara rata-rata masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan Pemerintah. Untuk itu, Kemendag memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran pendistribusian migor agar harganya sesuai dengan ketentuan HET yang ditetapkan Pemerintah.

“Kemendag akan menindak tegas eksportir migor yang tidak menyuplai pasar dalam negeri dengan tidak menerbitkan izin ekspor. Selain itu, jika ada penimbun migor Kemendag akan menindak dengan tegas secara hukum,” tutur Lutfi.

Berdasarkan pantauan, harga beras berkisar Rp11.500—13.500/kg, gula pasir Rp13.500/kg, migor curah Rp15.000/kg, migor premium Rp15.000/liter, terigu Rp10.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, telur ayam Rp26.000/kg, cabai merah keriting Rp38.000/kg, cabai rawit Rp28.000/kg, bawang merah Rp28.000/kg, bawang putih Rp23.000/kg, serta tempe Rp12.500/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .