Mendag tidak mau ngoyo tingkatkan ekspor 2012



JAKARTA. Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menyatakan prediksi ekspor tahun 2012 ini, pihaknya tidak mau terlalu ngoyo untuk menargetkan peningkatan yang signifikan. Pasalnya, beberapa negara yang menjadi destinasi pasar ekspor Indonesia, tengah mengalami kekhawatiran yang berkelanjutan.

"Tahun ini tidak terlalu ambisius untuk target peningkatan ekspor, karena banyak destinasi pasar Indonesia sedang mengalami kekhawatiran, seperti negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.Kalau kita bisa mempertahankan untuk level yang sama di tahun ini, itu sudah bagus sekali," jelas Gita dalam konferensi pers Realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA triwulan IV dan Tahun 2011, di Gedung JIExpo, Kemayoran, pada Kamis (19/1).Meski begitu, untuk diversifikasi ekspor, Indonesia akan meningkatkan ekspansi ekspor ke negara-negara di benua Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria, Botswana serta beberapa negara lain di benua hitam tersebut. Selain itu, peningkatan destinasi ekspor juga akan merambah ke Amerika Tengah seperti Meksiko, Amerika Selatan seperti Brazil, Argentina, Chile, Kolombia dan Peru. "Kita juga akan diversifikasi pasar ke Amerika Timur seperti Hongaria, Rumania, Bulgaria, Timur Tengah serta negara Asia tengah lainnya," jelas Gita.Gita menyebutkan bahwa pasar ekspor Indonesia paling prospektif tahun 2012 ini adalah Afrika dan Amerika Selatan. Sedangkan untuk investasi yang paling prospektif di Indonesia adalah sektor manufaktur. Pasalnya, industri manufaktur mengalami pertumbuhan yang pesat sebesar 6,9% tahun 2011. Pertumbuhan ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 6,5%. "Mau tidak mau, pertumbuhan porsi manufaktur harus setidaknya 6,9% dari sisi investasi, untuk tahun ini. Untuk besaran angkanya seberapa besar dari penanaman modal saya belum dapat menjelaskan itu. Tapi yang pasti akan lebih meningkat dari persentase yang ada," tandas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini.Selain manufaktur, industri otomotif juga akan tumbuh pesat di tahun 2012 ini. Pasalnya, seluruh pabrikan otomotif asal negeri Sakura, Jepang, berniat melakukan perluasan di tahun ini. "Penanaman modal asing (PMA) tahun 2011 lebih dari US$ 20 miliar. Kalau kenaikannya tahun ini bisa mencapai 20% sampai 25%, maka investasinya akan mencapai US$ 24 miliar untuk tahun ini," pungkas Gita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.