KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga cabai saat ini sedang mahal. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menganggap kenaikan harga cabai itu sebagai bonus bagi para petani cabai. "Kalau cabai keriting cabe merah musiman ya sekali-kali petani dapat bonuslah," kata Zulkifli, Senin lalu (20/6). Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Bidang Pembinaan Pasar dan Pendidikan Pedagang Pasar Ahmad Choirul Furqon menyayangkan pernyataan Zulkifli tersebut.
“Kami sangat menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan seorang menteri. Jangan hibur pedagang atau petani dengan
logical fallacy atau kesalahan berlogika” kata Furqon dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jum’at (23/6).
Baca Juga: Mendag Zulhas: Harga Sembako Stabil, Migor Curah Dikemas Sederhana Ikappi menilai, masalah yang terjadi tidak semudah yang dijelaskan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. “Yang terjadi di lapangan jauh lebih komplek dan sebenarnya harus segera diberikan penanganan sangat serius,” tuturmya. Furqon menyebut, harga cabai dari para petani normal dan tidak ada kenaikan signifikan. “Kami banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan. Hal ini juga telah diafirmasi Mentan beberapa hari yang lalu. Jadi apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan,” tandasnya.
Furqon menambahkan, ketidaknormalan harga pangan seperti cabai ini memberikan domino efek. Sehingga apabila tidak ditangani dengan serius akan merugikan pedagang yang ada di hilir. “Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi di tingkat hulu, maka akan memberikan domino efek ke sektor usaha di hilir,” imbuh dia.
Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Mendag: Sesekali Petani Dapat Bonus Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat