JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan, ada ribuan aliran dana mencurigakan di rekening Pemerintah Daerah (Pemda). Hal itu diungkapkannya di sela-sela Pembukaan Forum Anti Korupsi ke-2 Sosialisasi Inpres Nomor 9 Tahun 2011 di Jakarta, Selasa (14/6).Menurut Gamawan, temuan ini sebagaimana disampaikan oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Saya kemarin bicara dengan Kepala PPATK Yunus Husein dan beliau berjanji akan menyerahkan kepada saya," katanya.Mantan Gubernur Sumatera Barat itu pun berjanji akan segera menindaklanjuti temuan itu. Menurutnya, sejauh ini temuan sebatas dugaan aliran dana yang mencurigakan. "Kita lihat sumbernya dari mana, caranya bagaimana, serta alirannya ke mana," tegasnya.Disebutkan Gamawan, munculnya temuan ribuan aliran dana mencurigakan lantaran banyak faktor. Pertama, faktor karena biaya Pemilihan Kepala Daerah yang terbilang mahal. Kedua, kewenangan daerah yang makin besar lantaran otonomi. Ketiga, distribusi uang ke daerah yang makin banyak.Faktor keempat soal pengawasan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kelima, pengawasan masyarakat yang makin baik. "Mungkin juga ada faktor lainnya karena menurut KPK ada 18 modus orang melakukan penyelewengan termasuk juga dunia usaha," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mendagri: Ada ribuan aliran dana mencurigakan di rekening Pemda
JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan, ada ribuan aliran dana mencurigakan di rekening Pemerintah Daerah (Pemda). Hal itu diungkapkannya di sela-sela Pembukaan Forum Anti Korupsi ke-2 Sosialisasi Inpres Nomor 9 Tahun 2011 di Jakarta, Selasa (14/6).Menurut Gamawan, temuan ini sebagaimana disampaikan oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Saya kemarin bicara dengan Kepala PPATK Yunus Husein dan beliau berjanji akan menyerahkan kepada saya," katanya.Mantan Gubernur Sumatera Barat itu pun berjanji akan segera menindaklanjuti temuan itu. Menurutnya, sejauh ini temuan sebatas dugaan aliran dana yang mencurigakan. "Kita lihat sumbernya dari mana, caranya bagaimana, serta alirannya ke mana," tegasnya.Disebutkan Gamawan, munculnya temuan ribuan aliran dana mencurigakan lantaran banyak faktor. Pertama, faktor karena biaya Pemilihan Kepala Daerah yang terbilang mahal. Kedua, kewenangan daerah yang makin besar lantaran otonomi. Ketiga, distribusi uang ke daerah yang makin banyak.Faktor keempat soal pengawasan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kelima, pengawasan masyarakat yang makin baik. "Mungkin juga ada faktor lainnya karena menurut KPK ada 18 modus orang melakukan penyelewengan termasuk juga dunia usaha," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News