Mendagri akui realisasi anggaran daerah masih rendah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui realisasi anggaran daerah masih rendah dalam penanganan virus corona (Covid 19). Sebelumnya terdapat alokasi Dana Alokasi Unum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 8% untuk penanganan pandemi. 

Anggaran tersebut dapat digunakan untuk sejumlah hal dalam penanganan Covid-19. "Realisasi anggaran yang masih rendah mengenai penanganan covid, betul," ujar Tito saat konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (26/7).

Anggaran tersebut disampaikan Tito dapat digunakan untuk penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) termasuk mendorong penerapan protokol kesehatan. Selain itu anggaran itu juga dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 imbau pasien Covid-19 tak ragu datangi isolasi terpusat

Tito juga menyebut anggaran dapat dialokasikan untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan. Bekas Kapolri tersebut menekankan bahwa insentif tenaga kesehatan harus segera dibayarkan.

"Anggarannya sudah ada di dalam komponen DAU daerah-daerah yang sudah ditransfer oleh Menkeu," terang Tito.

Tito mengucapkan daerah yang telah melakukan pembayaran insentif tenaga kesehatan. Diharapkan daerah lainnya dapat menyusul memenuhi hak tenaga kesehatan tersebut.

Selanjutnya: Pemerintah diminta menyiapkan strategi pengentasan kemiskinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi