Mendagri bantah campuri urusan internal Golkar



JAKARTA. Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, membantah dirinya mencampuri urusan internal Partai Golkar. Menurut Tjahjo, tak ada yang perlu dipermasalahkan jika dirinya menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Tjahjo menjelaskan, dirinya berencana hadir dalam Munas Partai Golkar yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (6/12) malam nanti. Tjahjo menganggap kehadirannya hanya sebatas memenuhi undangan. "Sebagai pemerintah kalau memonitor kan boleh-boleh saja, tapi tidak pada posisi membuka sebuah Munas atau kongres partai," kata Tjahjo, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Sabtu sore. Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu melanjutkan, dirinya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly untuk menghadiri Munas tersebut. Ia menilai, kehadirannya di Munas juga dapat dimanfaatkan untuk mencermati dinamika yang terjadi di internal Golkar. "Pada prinsipnya Mendagri atau Pemerintah tidak ingin ikut campur permasalahan internal partai politik. Kemendagri sudah koordinasi dengan Menkumham untuk mencermati setiap gelagat, dinamika internal partai politik," ujarnya. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Nurul Arifin,  meminta pemerintah bersikap netral dalam persoalan internal partai berlambang beringin tersebut. Nurul berharap pemerintah tidak ikut campur dan menghadiri Munas IX Partai Golkar yang diselenggarakan Presidium Penyelamat Partai Golkar di Ancol, Sabtu ini. "Jika benar nanti malam Mendagri hadir membuka munas tandingan, artinya campur tangan pemerintah dalam perpecahan Golkar tidak bisa dimungkiri lagi," kata Nurul. Hari ini para politisi Golkar yang berseberangan dengan kelompok Aburizal Bakrie menggelar Munas di Hotel Mercure, Ancol. Ketua Pelaksana Munas IX Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengklaim bahwa Munas itu akan dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pengurus Golkar di daerah, akan ada tiga calon ketua umum yang bertarung. Mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Munas itu merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu. Dalam acara Munas IX itu, DPP Partai Golkar juga akhirnya memecat belasan pengurus, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai. Mereka dianggap melawan keputusan partai karena membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan