Mendag jamin pasokan pangan aman saat libur Natal



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) berkoordinasi dengan pelaku usaha sektor pangan terkait dengan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga mendekati perayaan Natal dan tahun baru 2017. Hingga saat ini, Kemdag klaim ketersediaan pasokan telah cukup dan tidak akan terjadi gejolak harga yang tinggi di pasar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, telah melakukan pertemuan dengan para asosiasi untuk mengantisipasi bila terjadi hambatan khususnya di sektor transportasi logistik. "Kami telah menyampaikan agar pendistribusian dilakukan jauh-jauh hari, supaya tidak membuat gejolak harga karena persoalan transportasi," kata Enggartiasto, Kamis (8/12).

Seperti diketahui, dalam upaya mengantisipasi kemacetan di jalan Kementerian Perhubungan (Kemhub) telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi operasional angkutan truk bersumbu lebih dari dua terkecuali untuk kendaraan pengangkut bahan bakar minyak dan gas di jalan tol pada libur Natal dan Tahun Baru 2017.


Pembatasan operasional tersebut dimulai tanggal 23 Desember 2016 hingga 26 Desember 2016. Adapun ruas jalan tol yang tidak boleh dilalui oleh truk dua sumbu antara lain, Merak-Cikupa-Kembangan-JORR W2, Kembangan Jakarta-JORR W2-Cikunir, Cawang-Dawuan-Purbaleunyi, Cawang-Cikarang Utama-Cikopo-Palimanan-Pejagan-Brebes Timur, Cawang Jakarta-Bogor-Ciawi.

Beberapa asosiasi yang telah bertemu dengan Menteri Perdagangan antara lain Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).

Beberapa komoditas pangan saat ini masih cukup terkendali. Harga beras jenis medium misalnya, di pasar beras Cipinang, harga beras jenis tersebut berada dikisaran Rp 8.500 per kilogram (kg)-Rp 9.500 per kg. Bahkan stok beras masih cukup hingga enam bulan kedepan yakni Mei tahun depan.

Pelonggaran stok beras

Sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan, Enggartiasto bilang akan memberikan kelonggaran bagi para pedagang beras untuk mengelola stok. Meski demikian, pengusaha diwajibkan untuk melakukan pelaporan kepada Kemdag agar tidak dianggap melakukan penimbunan.

Ketua Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan, dengan adanya kebijakan pengelolaan stok tersebut justru membuat Perpadi sebagai tulang punggu untuk menjaga ketersediaan beras dalam negeri. "Kami berikan laporan informasi, agar ada data untuk mengambil keputusan," kata Sutarto.

Sutarto bilang, posisi tahun ini produksi padi cukup baik walau ada penurunan kualitas lantaran terjadi La Nina. Oleh karena itu, perlu upaya khusus untuk meningkatkan kualitas dengan alat pengering.

Mengutip data Kemdag, rata-rata harga daging sapi secara nasional berada ditingkat Rp 113.870 per kg. Sementara ituuntuk harga telur ayam ras Rp 22.380 per kg, gula pasir Rp 14.130 per kg, cabe merah keriting Rp 49.020 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto