Mendapat Mandat Mengelola Dana Pensiun BUMN, Ini Strategi yang Disiapkan Bahana TWC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembenahan dana pensiun milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjadi salah satu agenda besar dari kementerian BUMN. Meski masih menjadi teka-teki seperti apa nantinya, kementerian BUMN telah memberi mandat kepada  PT Bahana TCW Investment Management untuk mengelola investasinya.

Sekretaris Perusahaan PT Bahana TCW Investment Management Novianita Pertiwi mengungkapkan bahwa mandat tersebut telah diterima sejak awal tahun ini. Namun, ia bilang saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Dapen BUMN itu sendiri.

“Dari kitanya sudah persiapkan strategi terus ibaratnya sumber daya sudah kita siapkan juga, termasuk tim internal,” ujar Vivi, panggilan akrab Novianita (13/4).


Baca Juga: Bahana Daftarkan 12 Reksadana di Tahun 2023, Mayoritas Reksadana Terproteksi

Vivi bilang jika mandat tersebut sudah bisa dijalankan, nantinya Bahana TCW hanya akan mengelola portofolio investasi dan menunggu mandat selanjutnya apakah nanti semua dana pensiun milik BUMN akan dikelola semuanya oleh Bahana TCW.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan strategi investasi berbasis Liability Driven Investment (LDI). Secara jelas, pembagian aset akan dibagi menjadi tiga jenis, antara lain aset untuk pemenuhan liabilitas, aset surplus untuk optimalisasi imbal hasil dan aset investasi.

“Aset yang dikelola masih aset dalam kategori marketable securities,” jelasnya.

Untuk tahap awal, Vivi bilang sudah ada delapan dana pensiun BUMN yang berkontribusi. Hanya saja, pengelolaan belum dilakukan dan masih proses awal, bertemu dengan delapan dana pensiun tersebut.

“Jadi benar-benar tahapan awal, mungkin baru bisa jalan di pertengahan tahun," tambah Vivi.

Baca Juga: IFG Life dan Bahana TCW Teken Nota Kesepahaman Optimalisasi Aset

Di Kementerian BUMN sendiri, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan permasalahan dana pensiun BUMN masih terus dilakukan pengecekan oleh Kementerian BUMN. Terbaru, ia bilang dana pensiun BUMN ini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 12 triliun.

Ia menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan pengelompokan mana saja dana pensiun yang memang sangat kekurangan modal, mana yang ringan, dan mana yang sudah memenuhi modal.

“Nanti setelah Lebaran, kita akan umumin secara detail tapi kira-kira angkanya Rp 12 triliun fan itu menyebar ada yang sangat berat ada yang ringan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .