Mendapat tekanan dari AS, Huawei: Saat ini kuncinya adalah bertahan hidup



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat resmi memperpanjang larangan perdagangan bagi Huawei hinga Mei 2021 mendatang. Yang terbaru, perusahaan semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) diberitakan bakal berhenti memasok chip bagi Huawei yang selama ini menyumbang pendapatan terbesar bagi TSMC mengikuti ketentuan yang baru.

Rotating Chairman Huawei Guo Ping menilai kondisi ini juga berdampak pada sulitnya Huawei memenangkan kontrak. "Kami mengapresiasi masih banyak pelanggan yang tetap percaya dan mendukung kami. Kami masih mempelajari dan mengevaluasi dampak kebijakan AS," tutur Guo, Senin (18/5).

Baca Juga: Huawei sebut akan lebih banyak peluang di dunia teknologi informasi


Guo enggan mengomentari lebih jauh seputar proyeksi bisnis pasca blokade perdagangan ini. Yang terang ia menilai saat ini yang paling dimungkinkan bagi Huawei adalah terus bertahan. "Bertahan hidup adalah kunci pada saat ini," kata Guo.

Guo melanjutkan, dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun ini, Huawei tercatat telah menggelar lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan kawasan di dunia, atau dengan kata lain telah melayani hingga lebih dari 3 miliar manusia di bumi. Huawei juga menjadi penyedia untuk peranti cerdas bagi 600 juta penggunanya di seluruh dunia.

Baca Juga: Huawei: Pengembangan infrastruktur telekomunikasi punya peran penting dalam Covid-19

Ia menjelaskan, tindakan blokade perdagangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) tidak saja akan menciderai Huawei, namun juga akan merugikan bagi para pelanggan dan konsumen dalam menikmati pengalaman menggunakan produk-produk dan layanan-layanan Huawei.

Editor: Handoyo .