NEW YORK. Harga minyak mentah mumbul tipis hari ini, setelah sempat terperosok dalam perdagangan kemarin di tengah sinyal perekonomian AS yang kemungkinan akan tersungkur lebih dalam. Kemarin, minyak mentah melandai 5,3%, semakin memperdalam kemerosotannya dari rekor tertingginya US$ 147,27 per barel pada bulan Juli. "Faktor utama yang menjadi penuntun pasar adalah permintaan. Kami semua mencari kemana larinya angka-angka ini menyentuh level terendah," kata Gene McGillian, analis Tradition Energy di Stamford, Connecticut. Minyak untuk pengiriman Februari naik 24 sen atau 0,6% menjadi US$ 39,22 per barel pada pukul 10:16 waktu Sydney di New York Mercantile Exchange. Harga minyak dunia sudah terjungkal sebesar 59% sepanjang tahun ini. Kemarin, harga minyak sempat ambruk tipis 93 sen atau 2,3% menjadi US$ 38,98 per barel. Persediaan minyak mentah di AS kemungkinan meningkat 500.000 barel per 19 Desember 2008 dari 321,3 juta pada minggu sebelumnya. Prediksi ini merupakan perkiraan tengah dari survei yang dilakukan oleh Bloomberg sebelum Departemen Energi merilis laporannya hari ini.
Mendekati Ujung Tahun, Harga Minyak Mumbul Tipis
NEW YORK. Harga minyak mentah mumbul tipis hari ini, setelah sempat terperosok dalam perdagangan kemarin di tengah sinyal perekonomian AS yang kemungkinan akan tersungkur lebih dalam. Kemarin, minyak mentah melandai 5,3%, semakin memperdalam kemerosotannya dari rekor tertingginya US$ 147,27 per barel pada bulan Juli. "Faktor utama yang menjadi penuntun pasar adalah permintaan. Kami semua mencari kemana larinya angka-angka ini menyentuh level terendah," kata Gene McGillian, analis Tradition Energy di Stamford, Connecticut. Minyak untuk pengiriman Februari naik 24 sen atau 0,6% menjadi US$ 39,22 per barel pada pukul 10:16 waktu Sydney di New York Mercantile Exchange. Harga minyak dunia sudah terjungkal sebesar 59% sepanjang tahun ini. Kemarin, harga minyak sempat ambruk tipis 93 sen atau 2,3% menjadi US$ 38,98 per barel. Persediaan minyak mentah di AS kemungkinan meningkat 500.000 barel per 19 Desember 2008 dari 321,3 juta pada minggu sebelumnya. Prediksi ini merupakan perkiraan tengah dari survei yang dilakukan oleh Bloomberg sebelum Departemen Energi merilis laporannya hari ini.