Mendengar ucapan Bernanke, Wall Street koreksi



NEW YORK. Saham-saham Amerika Serikat terkoreksi semalam (22/5). Ada kekhawatiran bahwa Federal Reserve bakal mengurangngi upaya stimulusnya saat kondisi tenaga kerja makin membaik.Semua sektor dalam indeks Standard & Poor's 500 turun. Indeks acuan itu sendiri terpukul 0,8% ke 1.655,35. Padahal sebelumnya, S7P 500 sempat reli sampai 1,1%.Indeks Dow Jones kehilangan 80,41 poin atau 0,5% ke 15.307,17. Sekitar 8,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Jumlah itu 32% di atas jumlah transaksi rata-rata dalam tiga bulan terakhir."Kunci apakah Fed menambah atau mengurangi semuanya tergantung pada data. Saham-saham sudah melesat di sepanjang tahun ini. Banyak orang mencari alasan jual," kata John Canally, Investment Strategist Boston-based LPL Financial Corp.Di perdagangan awal kemarin, Wall Street sempat reli setelah Gubernur Fed Ben S. Bernanke menyatakan di depan Kongres bahwa penarikan prematur program Quantitative Easing akan berisiko bagi pemulihan ekonomi. Tapi kemudian saham-saham berjatuhan lagi ketika Bernanke melanjutkan bahwa, bank sentral bisa menurunkan besaran pembelian aset dalam beberapa rapat Fed ke depan. Ini akan dilakukan terutama bila pasar tenaga kerja terus membaik dan, "Jika kami memiliki kepercayaan bahwa perbaikan itu bisa berlanjut terus," tuturnya.Bernanke telah berkata bahwa ia akan melanjutkan stimulus sampai angka pengangguran turun ke 6,5% atau inflasi naik ke atas 2,5%.Beberapa pejabat Fed juga pernah mengatakan mereka dapat mengerem pembelian obligasi dari pasar itu paling cepat pada rapat Fed tanggal 18 Juni-19 Juni. Syaratnya, jika data ekonomi menunjukkan bukti adanya 'pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan'. Hal ini tercatat dalam laporan rapat Fed pada 30 April -1 Mei yang dirilis kemarin."Sebagian besar melihat bahwa proyeksi pasar tenaga kerja sudah menunjukkan perkembangan sejak program pembelian obligasi dimulai pada September. Namun banyak di antara peserta ini yang mengindikasikan, kondisi tenaga kerja yang terus membaik, proyeksi yang makin meyakinkan, atau risiko penurunan yang makin berkurang dieprlukan sebelum memperlambat pembelian aset."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: