KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) belum cukup memuaskan sepanjang tahun ini seiring dengan tingginya beban selisih kurs. Laba bersih MNCN tergerus 11,82% (yoy) dari Rp 1,12 triliun di kuartal III 2017 menjadi Rp 989,07 miliar di kuartal III 2018. Untungnya, pendapatan perusahaan masih bisa meningkat 2,78% (yoy) menjadi Rp 5,53 triliun. Analis NH Korindo Sekuritas, Michael Tjahjadi menilai, kinerja laba bersih MNCN sepanjang tahun ini sangat tertekan oleh peningkatan kerugian selisih kurs. Hingga akhir kuartal III lalu, nilai kerugian selisih kurs MNCN telah mencapai Rp 376,38 miliar. Padahal, di periode yang sama di tahun lalu kerugian selisih kurs emiten ini masih di level Rp 17,46 miliar. Peningkatan beban kurs tersebut tak lepas dari keberadaan utang berdenominasi dollar AS yang dimiliki perusahaan. Ditambah lagi, depresiasi rupiah sempat terjadi sepanjang kuartal III silam. “Melonjaknya beban kurs MNCN juga pernah terjadi pada tahun 2015 lalu,” kata Michael, Rabu (5/12).
Menderita kerugian kurs, Analis beri rekomendasi hold saham MNCN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) belum cukup memuaskan sepanjang tahun ini seiring dengan tingginya beban selisih kurs. Laba bersih MNCN tergerus 11,82% (yoy) dari Rp 1,12 triliun di kuartal III 2017 menjadi Rp 989,07 miliar di kuartal III 2018. Untungnya, pendapatan perusahaan masih bisa meningkat 2,78% (yoy) menjadi Rp 5,53 triliun. Analis NH Korindo Sekuritas, Michael Tjahjadi menilai, kinerja laba bersih MNCN sepanjang tahun ini sangat tertekan oleh peningkatan kerugian selisih kurs. Hingga akhir kuartal III lalu, nilai kerugian selisih kurs MNCN telah mencapai Rp 376,38 miliar. Padahal, di periode yang sama di tahun lalu kerugian selisih kurs emiten ini masih di level Rp 17,46 miliar. Peningkatan beban kurs tersebut tak lepas dari keberadaan utang berdenominasi dollar AS yang dimiliki perusahaan. Ditambah lagi, depresiasi rupiah sempat terjadi sepanjang kuartal III silam. “Melonjaknya beban kurs MNCN juga pernah terjadi pada tahun 2015 lalu,” kata Michael, Rabu (5/12).