KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produsen kabel PT Kabelindo Murni Tbk (
KBLM) belum sepenuhnya memuaskan di awal tahun 2021. Memang, penjualan neto KBLM tumbuh 17,06% (yoy) menjadi Rp 300,97 miliar pada kuartal I-2021. Namun, di saat yang sama, KBLM justru menderita rugi bersih senilai Rp 6,9 miliar. Direktur Kabelindo Murni Petrus Nugroho menuturkan, kerugian bersih yang dialami KBLM lebih disebabkan oleh faktor eksternal, yakni fluktuasi harga bahan baku pembuatan produk kabel. Ia masih yakin, KBLM bisa segera bangkit dan meraih keuntungan di kuartal-kuartal berikutnya.
Masih di kuartal I-2021, ada catatan menarik mengingat KBLM tidak membukukan penjualan neto ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Padahal, di kuartal yang sama tahun lalu, KBLM membukukan penjualan neto ke PLN sebesar Rp 37,20 miliar atau setara 14,78% dari total penjualan neto perusahaan.
Baca Juga: Pendapatan membaik, Kabelindo Murni (KBLM) malah merugi Rp 6,9 miliar di kuartal I Petrus menyebut, sebenarnya KBLM masih melakukan pengiriman produk kabel kepada PLN, namun untuk kebutuhan yang lebih terbatas. “Untuk tender baru terkait pengadaan kabel di 2021 belum dilakukan,” ujar dia, Jumat (28/5). KBLM pun masih terus menjalankan strategi menjaga efisiensi dan pemenuhan kapasitas. Untuk itu, perusahaan ini telah merampungkan pengembangan kapasitas pabrik kabel
low voltage (tegangan rendah) dari semula 650 ton menjadi 800 ton per bulan.
Peningkatan kapasitas ini pada dasarnya tergantung dari kondisi eksternal khususnya perbaikan ekonomi nasional. Walau begitu, KBLM tentu bisa mendapat manfaat besar dengan adanya pengembangan kapasitas pabrik tersebut. “Pengaruh pengembangan kabel low voltage cukup untuk mengamankan kapasitas,” tutur Petrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto