Mendes Abdul Halim beberkan pusat ekonomi desa berpeluang rebound lebih cepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut beberapa pusat-pusat ekonomi desa yang berpeluang mengalami rebound lebih cepat sekaligus yang membutuhkan menerapkan new normal yang ketat.

"Peluang rebound ekonomi desa kita sangat luar biasa," ujar Abdul Halim dalam Wbinar Nasional Pedesaan dengan tema Mendayakan Modal Desa untuk Menggerakkan Investasi Nasional, Kamis (11/6).

Adapun, beberapa pusat ekonomi yang berpeluang mengalami rebound seperti kelompok pertokoan di 6.809 desa, pasar dengan bangunan permanen di 6.236 desa, pasar dengan bangunan semi permanen di 8.,781 desa, pasar tanpa bangunan di 4.317 desa, hotel di 1.709 desa, pengingapan di 3,429 desa.

Selanjutnya, ada Bumdes di 50.199 desa, di mana ada 37.125 Bumdes yang aktif bertransaksi, lahan intensifikasi di kawasan transmigrasi sebanyak 1,8 juta ha, desa pertanian pangan sebanyak 65.325 desa serta desa pertanian non-pangan sebanyak 4.748 desa.

Baca Juga: Kemendes sebut ada 2 faktor utama penghambat penyaluran BLT dana desa

Dia mencontohkan tempat-tempat wisata yang siap untuk rebound. Menurut dia, adanya Covid-19 tersebut memang sempat berhenti beraktivitas. Namun, wisata desa yang ada bisa didorong kembali dalam waktu dekat.

"Sekarang ini semua masyarakat ini pada titik jenuh dan ingin menikmati situasi nyaman di lingkungan lain. Kita juga menyongsong reborn, di mana akan terjadi ledakan warga desa atau wisata desa akan mendatangkan kunjungan yang cukup maksimal," terang Abdul.

Abdul pun mengatakan, Kemendes PDTT pun sudah melakukan berbagai persiapan di desa supaya potensi yang ada di desa bisa terus didorong. Misalnya dengan menggerakkan program padat tunai desa sehingga tempat wisata di desa terus dirawat dan disempurnakan.

Dia berharap, bila perbaikan-perbaikan di desa terus terjadi maka perputaran ekonomi di desa juga mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto