Mendesain laba dari pembuatan logo



Setiap perusahaan pasti membutuhkan logo sebagai identitas yang memperkuat brand image perusahaan. Mengingat pentingnya logo ini, Banyak perusahaan menggarap serius pembuatannya. Selain memakai jasa desainer, banyak yang mengadakan sayembara logo. Hal ini mendatangkan berkah bagi penyedia jasa desainer logo.bagi sebuah perusahaan, logo merupakan identitas pembeda antara satu dengan yang lain. Lebih dari sekadar identitas, logo juga berperan membentuk citra atau brand yang khas bagi perusahaan tersebut. Semakin kuat brand perusahaan itu, maka semakin besar pula peluang untuk meningkatkan omzet.Karena pentingnya sebuah logo, banyak perusahaan menghabiskan dana besar untuk membuat logo dengan memakai jasa desainer logo profesional. Salah seorang penyedia jasa desainer logo profesional asal Yogyakarta bernama Beny Setiawan. Pemilik Maximascot Indonesia ini mulai menggeluti bisnis pembuatan logo perusahaan sejak 2008. Ia mengaku, terdorong menggarap bisnis ini karena kecewa melihat banyak perusahaan desain yang mencetak logo secara copy paste dari karya yang sudah ada sebelumnya. "Sebuah karya desain harus orisinal dan murni pemikiran sendiri," tuturnya.Menurut Benny, kesamaan logo akan menyulitkan pelanggan mengidentifikasi brand perusahaan tersebut. Sebab, logo perusahaan itu tercampur dengan logo perusahaan orang lain. "Makanya sebuah logo harus orisinal," ujarnya.Benny mengaku, belakangan ini, industri desain logo untuk usaha di Indonesia cukup menggeliat. Dua tahun lalu, misalnya, ia menerima paling banyak satu proyek pembuatan logo dalam dua atau tiga bulan. Namun, kini ia bisa mendapat order hingga empat proyek pembuatan logo dalam sebulan. Nilai setiap proyek rata-rata Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. Jadi, dalam sebulan ia bisa mendapat omzet Rp 10 juta dengan laba bersih di atas 50%. "Saya tidak mematok tarif mahal karena klien saya perusahaan-perusahaan kecil," ujarnya.Lahandi, pemilik Lam/Alif Creative di Depok, Jawa Barat juga kebanjiran order. Menawarkan jasa pembuatan logo sejak 2001 lalu, Lahandi kini memiliki banyak pelanggan.Dalam sebulan, lelaki 27 tahun ini mengaku bisa mengerjakan dua hingga tiga proyek pembuatan logo, dengan nilai setiap proyek berkisar Rp 7 juta-Rp 10 juta. Tarif disesuaikan dengan level klien yang akan ditangani. Semakin tinggi level perusahaan, biayanya pun semakin besar. "Kami mengantongi keuntungan hingga 90%," ungkapnya. Laba besar, karena tak banyak modal yang mereka keluarkan.Berbeda dengan Beny yang mengerjakan logo sesuai dengan keinginan klien, Lahandi mengedepankan riset dan studi melalui wawancara dengan kliennya. Hal itu dilakukan guna memperoleh gambaran yang jelas tentang logo yang diinginkan oleh perusahaan.Penyedia jasa desain logo lainnya adalah Keri Putra yang berdomisili di Bandung. Selain perusahaan, Keri juga banyak menerima order pembuatan logo dari pemilik toko. Klien tersebar mulai dari Bandung, Jakarta, Sulawesi, Surabaya dan Kalimantan. "Saya mematok harga mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1 juta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi