KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebaya peranakan saat ini sudah menjadi pakaian yang eksklusif, terutama untuk produk yang proses pembuatannya masih mengandalkan tangan alias handmade. Maklum, untuk bisa membuat satu kebaya encim, istilah lain dari kebaya yang berasal dari perpaduan budaya Tionghoa dan lokal ini, bisa lebih dari satu bulan. Dan tentu, harganya tergolong fantastis, mencapai jutaan rupiah per potong. July Sintha, perajin kebaya encim sekaligus pemilik Kebaya Nyonya Baba, mengaku, saban bulan bisa membuat lima hingga enam kebaya. Sebab, ia dapat bantuan dari empat karyawannya untuk urusan bordir dan pembuatan kerancang (lubang kebaya) yang memang butuh waktu. Untuk memasarkan kebaya yang punya corak cerah tersebut, Sintha menjualnya di Galeri Hadiprana Art Center yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Selain itu, ia juga memanfaatkan pemasaran digital khususnya Instagram.
Mendesain untung dari usaha kebaya encim (2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebaya peranakan saat ini sudah menjadi pakaian yang eksklusif, terutama untuk produk yang proses pembuatannya masih mengandalkan tangan alias handmade. Maklum, untuk bisa membuat satu kebaya encim, istilah lain dari kebaya yang berasal dari perpaduan budaya Tionghoa dan lokal ini, bisa lebih dari satu bulan. Dan tentu, harganya tergolong fantastis, mencapai jutaan rupiah per potong. July Sintha, perajin kebaya encim sekaligus pemilik Kebaya Nyonya Baba, mengaku, saban bulan bisa membuat lima hingga enam kebaya. Sebab, ia dapat bantuan dari empat karyawannya untuk urusan bordir dan pembuatan kerancang (lubang kebaya) yang memang butuh waktu. Untuk memasarkan kebaya yang punya corak cerah tersebut, Sintha menjualnya di Galeri Hadiprana Art Center yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Selain itu, ia juga memanfaatkan pemasaran digital khususnya Instagram.